Hari keempat. Saya semakin semangat ingin segera pulang. Sebelum jam senam, saya sudah berada di posisi menyapa beberapa orang yang saya kenal sebelumnya.
Tidak lama kemudian, saya mendapatkan kabar Kapolri akan menyapa para penghuni Asrama Haji melalui via zoom. Saya pun diminta sebagai perwakilan penghuni gedung Zam-Zam.
Saya menerima tawaran itu. Awalnya saya pikir Kapolri melakukan zoom meeting dari Jakarta, ternyata dugaan saya salah. Kapolri melakukan zoom meeting langsung dari hall depan Asrama Haji.
Kapolri tidak datang sendirian, ada Wali Kota Surabaya dan jajaran Forkopimda datang menengok. Dalam dialog itu, Kapolri bertanya bagaimana suasana di Asrama Haji.
Kata saya, di Asrama Haji pelayanannya menyenangkan. Kita diajak senam pagi dengan cara yang asik. Tidak hanya sekadar senam saja, tapi kita juga diajak joget.
Dengan suasana ceria itu, imun kita meningkat. Dengan imun meningkat harapannya bisa segera pulang. Kemudian, Kapolri bertanya berapa hari saya di Asrama Haji.
Saya menjawab jika saya sudah 4 hari di isoter tersebut. Saya juga mengatakan jika saya sudah kangen keluarga dan ingin segera pulang. Jawaban saya ini lalu memancing tawa.
"Jadi pengen pulangnya nunggu ketemu pak wali dulu mas?," kata Kapolri. Saya pun ikut ketawa saja. He he he....
Akhirnya dialog itu ditutup dengan Kapolri mendoakan agar para penghuni Asrama Haji bisa segera pulang kembali bertemu keluarga. Saya mengamini dengan lantang doa tersebut.
Malam hari pengumuman kepulangan, ternyata doa itu terkabul, saya pulang malam itu. Saya begitu senang akhirnya, masa isolasi 4 hari di rumah sakit dan 4 hari di isoter harus berakhir.
Meski begitu, saya tetap harus jalani masa isolasi tambahan 7 hari. Hari ini menjadi hari terakhir masa isolasi tambahan saya. Tidak diduga, saya mendapatkan remidial Covid.