3. Bagaimana cara memperlakukan alat kelamin
Tidak kalah penting adalah cara memperlakukan alat kelaminnya. Jangan sampai dia mempertontonkan alat kelaminnya sembarangan, terutama ke sesama jenis.
Selain itu, dengan si kecil tahu cara memperlakukan alat kelaminnya dengan tepat, diharapkan si kecil terhindar dari perbuatan tidak baik. Mengingat keterbatasan pengetahuan, si kecil belum tahu apakah itu baik atau buruk.
Saya teringat sebuah cerita ketika seorang anak kecil masih bersekolah, karena saking seringnya terpapar kehidupan lokalisasi, dia terbiasa bermain sendiri dengan alat kelaminnya hingga kecanduan.
Bagaimana tidak, kehidupannya tinggal di dekat lokalisasi membuat dia mungkin tidak sengaja menonton adegan dewasa. Akibat kecanduan, dia pun melakukan tindakan tidak baik.
Dia kemudian mengajari adiknya hal serupa. Hal ini sudah terjadi cukup lama hingga akhirnya sang adik bercerita kepada orang tuanya. Tentu sang kakak tidak mendapatkan edukasi yang baik tentang seksual.
Oleh karena itu, edukasi seksual itu penting dan banyak hal yang perlu diajari agar si kecil tidak melakukan tindakan senonoh kepada orang lain ataupun kepada dirinya sendiri.
4. Ajak si kecil terbuka jika alat kelamin bermasalah
Jika sebelumnya bentuk pencegahan, langkah berikutnya adalah bagaimana jika si kecil memiliki masalah terhadap alat kelaminnya. Bagian tahap ini juga gak kalah penting bagi si kecil.
Ketika orang tua cukup dekat dengan anak, terutama soal edukasi seksual, ajak si kecil untuk mau terbuka jika alat kelaminnya terdapat masalah sehingga bisa dicarikan jalan keluarnya.
Yang paling ditekankan adalah mengajak anak gak perlu malu jika terbuka membahas masalah organ intim miliknya. Dengan kedekatan dan terbukanya si kecil, tentu kita akan tahu jika si kecil memiliki masalah.