5. Kalah cepat posting tidak berarti kita menjadi follower kompetitor
Bagian terakhir yang harus dipahami, ketika kita kalah posting, tidak berarti dunia berakhir. Apalagi anggapan, kita menjadi follower kompetitor karena ikut-ikutan.
Meski tema konten sama, tapi angle konten bisa berbeda, pengemasannya bisa berbeda, jangkauannya pun pada akhirnya juga akan berbeda-beda.
Dengan begitu, cukuplah percaya diri tegakkan kepala untuk posting konten tanpa gupuh jika kompetitor posting terlebih dahulu. Apalagi jika kamu sudah punya follower besar.
Tinggal bagaimana treatment yang kamu berikan pada kontenmu, apakah kamu mengerjakan secara benar ataukah secara asal-asalan segera jadi karena tuntutan deadline.
Contoh di atas sudah cukup membuktikan jika posting duluan tidak berarti engagement lebih besar. Jadi gak perlu gupuh, kalau konten kreator lain naik terlebih dahulu.
Asalkan kamu percaya diri dengan hasil yang kamu tawarkan memiliki nilai lebih, itu sudah modal cukup untuk bisa mendapatkan engagement lebih dari konten kreator lain.
Sebagai penutup, jangan cepat berpuas diri, tetap lakukan evaluasi secara berkala. Apakah kamu bisa mendapatkan engagement lebih tinggi lagi ataukah sudah cukup dengan nilai segitu saja.
Jika kamu rutin melalukan ini, niscaya kamu memiliki jam terbang cukup tinggi untuk disebut konten kreator dan Social Media Specialist.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H