Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Raga Sukma, Ketika Berada di Antara Dua Dunia

5 November 2021   15:20 Diperbarui: 5 November 2021   15:33 11047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi astral projection. Sumber : The Washington Post

Keluarga besar sempat ragu dengan omongan. Saya dikira sedang 'ngelindur' atau mimpi sehingga bingung membedakan mana nyata dan mana yang bukan.

Tapi setelah saya jelaskan tentang bagaimana bisa jika saya tidur, saya tahu obrolan apa saja yang dibahas. Termasuk obrolan yang sedang membahas saya pribadi.

Gak cuma itu, saya juga bisa jelaskan saudara sepupu yang baru datang lari-lari di dalam rumah. Kedatangannya pun ketika saya tidur. Semua mulai sedikit percaya.

Meski ada yang coba mengatakan, "itu loh tetangga depan lagi nyanyi". Tapi ketika saya konfrontasi, apakah lagunya kidung, semua bingung.

Akhirnya, semua keluarga sepakat gak membahas itu dan anggap itu salam perpisahan dari nenek. Saya pun akhirnya menerima alasan itu.

Pengalaman ini akhirnya terulang ketika saya berkuliah. Di masa perkuliahan, saya cukup mengenal baik hal mistis. (Ini adalah masa-masa kegelapan hidup saya)

Saat kedua kalinya raga sukma ini, saya pikir saya sedang ketindihan. Mengingat di waktu itu, saya pikir sedang 'digoda' oleh makhluk gaib.

Saya melihat ibu saya sedang berada di depan kamar saya sedang memberi nilai ke murid-muridnya. Ibu saya seorang guru yang sedang beri nilai ujian muridnya.

Saya tahu ibu saya berada di depan kamar dan sedang ngapain karena pintu kamar terbuka cukup lebar untuk saya melihat keluar, sedang beri nilai ujian.

Saya langsung teringat jika pernah alami serupa. Saya sempat membaca segala macam doa yang saya ingat.

Usai membaca doa, saya coba sekuat tenaga untuk bangun. Yang menarik, posisi bangun tidur saya tidak seperti orang bangun tidur. Melainkan langsung berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun