Kenapa tidak menggunakan Power Stone untuk menghidupkan bintang mati dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya. Yondu pun tertarik dengan ide ini.
Menerima Thanos menjadi Ravagers juga jadi kebaikan tersendiri yang dimiliki T'Challa. Hal ini membuat T'Challa menjadi istimewa diantara para superhero lainnya.
Bukan hanya di serial Marvel What If, di timeline MCU utama, dia mampu membujuk Zemo untuk mencegah bunuh diri di Captain America: Civil War.
T'Challa juga mampu meyakinkan saingannya M'Baku untuk membantu Wakanda dalam perang melawan Killmonger di Black Panther.
Pada dasarnya, pengaruh dan kemampuan T'Challa untuk menggunakan percakapan sederhana adalah kekuatan unik yang kuat.
Seperti yang dia katakan di antara para Ravagers, "Terkadang senjata terbaik di gudang senjata hanyalah argumen yang bagus".
Meski begitu, T'Challa tidak pernah menghindar dari pertarungan, seperti yang dia tunjukkan secara epik dalam pertarungannya melawan Kolektor sebagai Star-Lord.
Serial animasi What If sendiri ditutup dengan pesan menyentuh di ending cerita. Bahwa episode kedua itu didedikasikan untuk Chadwick Boseman yang berperan sebagai T'Challa.
Sekadar diketahui, pengisi suara karakter animasi T'Challa di serial What If diisi oleh Chadwick Boseman sebelum wafat. Ini menjadi karya terakhirnya di Marvel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H