Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Viral, Pembangunan Jurrasic Park Pulau Komodo Indonesia Ditentang UNESCO Masuk 9Gag

10 Agustus 2021   14:22 Diperbarui: 10 Agustus 2021   14:34 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kekayaan Indonesia, Komodo. Sumber : 9Gag

Taman Nasional (TN) Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus dilakukan oleh pemerintah meski ditolak oleh UNESCO. Bahkan aktivis lingkungan di Nusa Tenggara Timur juga menyorot soal ini.

Tetap dilakukannya pembangunan di TN Komodo ini menjadi ramai di media sosial usai media 9Gag mengangkat hal ini di laman resmi dan sosial medianya. Sontak saja postingan 9Gag menjadi viral.

Menurut laman web 9Gag, pembangunan proyek pariwisata Indonesia yang dijuluki "Jurassic Park" di media sosial akan berlanjut, kata Kementerian Lingkungan negara yang berada di Asia Tenggara itu pada hari Kamis.

Menurut 9Gag, pembangunan itu terus berlanjut meskipun UNESCO memperingatkan rencana tersebut dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

Media 9Gag juga mencermati jika proyek pariwisata di Taman Nasional Komodo Indonesia yang menjadi Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) UNESCO, memicu kekhawatiran tentang ancaman terhadap ekonomi lokal dan habitat rapuh dari komodo.

Bulan lalu, pejabat dari UNESCO mengatakan pada konferensi Komite Warisan Dunia, bahwa proyek tersebut memerlukan penilaian dampak lingkungan baru atas masalah penangkapan ikan ilegal dan potensi risiko terhadap habitat alami komodo.

Dilansir dari 9Gag, berdasarkan data pemerintah Indonesia, Indonesia adalah rumah bagi sekitar 3.100 komodo. Kadal unik itu mampu tumbuh hingga 3 meter dan memiliki lidah bercabang kuning.

Sedangkan tweet dari postingan tentang berita ini di akun twitter 9Gag sudah diretweet sebanyak 1.696 kali, mendapatkan like 3362 dan sudah diretweet sebanyak 435 kali.

Para warganet kebanyakan membully kebijakan ini dan tidak sedikit pula yang merasa malu dengan yang dilakukan oleh pemerintah. Yang merasa malu itu merupakan warganet asal Indonesia.

Salah satunya datang dari akun @rosaliawp yang mengatakan, "Saya jadi orang Indonesia MALU banget. Bisa bayangin nggak, sama hewan aja JAHAT, apalagi sama MANUSIA". 

Bahkan salah satu warganet, ada yang menanyakan pendapat kepada mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Jawaban Bu Susi pun hanya meminta warganet mengecek tweetnya yang lain saat mention ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Sedangkan menurut laman VOA Indonesia, Venan Haryanto, peneliti di Sunspirit for Justice and Peace di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mengatakan, peringatan UNESCO itu merupakan teguran penting untuk menyelamatkan Taman Nasional Komodo. 

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengkhawatirkan pembangunan infrastruktur pariwisata di situs warisan dunia itu berdampak pada nilai universal yang luar biasa (OUV) taman tersebut.

Dalam dokumen WHC/21/44.COM/7B, Komite Warisan Dunia UNESCO mendesak Pemerintah Indonesia menghentikan semua proyek infrastruktur pariwisata di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Penghentian itu diharapkan dilakukan hingga Pemerintah Indonesia mengajukan revisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang akan ditinjau oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Sedangkan dalam berita Kompas, Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan, penataan sarana prasarana di Taman Nasional (TN) Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak menimbulkan dampak negatif terhadap OUV.

Sandiaga juga menjelaskan, OUV atau Outstanding Universal Value dapat diartikan sebagai nilai-nilai menyeluruh yang utama dari warisan alam dunia TN Komodo.

"Saya ingin tegaskan bahwa Kemenparekraf beserta kementerian terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa penataan sarana prasarana di zona pemanfaatan di TN Komodo tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap OUV," kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin (9/8/2021).

Tidak hanya itu, Sandiaga  juga menerangkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memastikan pembangunan di Resort Loh Buaya di Pulau Rinca tidak menimbulkan dampak negatif terhadap OUV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun