H-3 Surabaya sempat peringkat satu. Namun itu tak berlangsung lama. Dua kota asal negeri tuan rumah menyalip jauh. Sebagai tim pemantau, saya melaporkan ini.
Bersama dengan semua para admin di Surabaya, baik itu akun resmi pemerintahan maupun swasta, kami pun terus mengajak untuk teeus vote setiap sejam sekali. Mengingat sistem perlombaan bisa beri vote setiap satu jam.
Selama tiga hari, semua akun sosmed di Surabaya silih berganti posting dan para adminnya beri vote untuk Surabaya.
Hari H pengumuman pemenang, sempat beda tipis dengan salah satu kota negeri tiongkok. Namun pada siang hari, Surabaya pun unggul jauh. Posisi ini bisa dipertahankan hingga malam hari waktu pengumuman.
Surabaya pun lalu mendapatkan kemenangannya sebagai Popular Online City. Ini adalah hasil kerja sama dengan semua pihak. Semua arek Surabaya dimanapun berada.
Kebersamaan dan gotong royong inilah yang membentuk Surabaya menjadi kota yang besar seperti sekarang. Tanpa hal ini, Surabaya tidak bisa usir penjajah. Tidak bisa pula jadi pemenang.
Oleh karena itu, semangat ini harus bisa terus dipertahankan. Dirgahayu Surabaya ke-728, semangat Kota Surabaya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H