Hari ini, Surabaya merayakan hari jadinya. Berulang tahun ke-728. Sudah tujuh abad, usia yang tidak lagi muda. Surabaya sendiri memiliki julukan sebagai Kota Pahlawan karena cerita heroiknya.
Jika kita berbicara cerita heroik Surabaya, yang paling dihapal adalah perobekan bendera. Ternyata Surabaya sudah punya banyak kisah heroik, bahkan jauh sebelum kejadian di Hotel Yamato.
Dimulai ketika zaman kerajaan. Cerita bermula saat Raden Wijaya berhasil mengusir kerajaan barat, yaitu pasukan Mongolia. Waktu itu, pasukan ini terkenal hebat dan kuat.
Dilansir dari Kompas, Raden Wijaya adalah menantu Kertanegara yang merupakan raja Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari merupakan kerajaan terkuat yang ada di Jawa waktu itu dan mencuri perhatian salah satu Dinasti Yuan dari China.Â
Waktu itu penguasanya adalah Kubilai Khan. Dia lalu mengirim utusannya untuk menarik upeti Kerajaan Singasari pada 1289. Sudah beberapa kali Kubilai Khan mengirim utusan ke Jawa, yakni pada 1280, 1281, dan 1286.
Namun bukan upeti yang diperoleh tapi penolakan. Bahkan dengan teganya menyiksa dan memotong telinga utusan Kubilai Khan yang terakhir.
Kondisi itu membuat marah Kubilai Khan marah dan mengirimkan ekspedisi besar ke Jawa sebagai ungkapan kemarahan. Ekspedisi tersebut untuk menghukum Raja Jawa, yakni Kertanegara.
Namun sebelum pasukan Mongol tiba di Jawa, Raja Kertanegera sudah terbunuh dan Kerajaan Singasari lengser antara tanggal 18 Mei dan 15 Juni 1292 akibat pemberontakan.
Raja Kertanegara dibunuh oleh Jayakatwang yang merupakan seorang Adipati Kediri yang merasa tidak puas dengan Kertanegara.
Peristiwa itu membuat tahta Kerajaan Singasari menjadi kosong. Kemudian Jayakatwang mengambil alih posisi raja dan memindahkan kekuasaan kerajaan ke Kediri.