Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Plot Twist Sharon Carter Jadi Villain "Power Broker", Bagaimana Versi Komik Marvel?

25 April 2021   07:38 Diperbarui: 25 April 2021   07:47 6885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat (23/4) kemarin, serial The Falcon and The Winter Soldier resmi selesai. Namun beberapa kejutan masih ramai dibicarakan di sosial media. Mulai dari isu rasial yang diangkat, hingga Sharon Carter sebagai Power Broker.

Nama Power Broker mulai muncul di episode ketiga serial The Falcon and The Winter Soldier. Kemunculan nama ini saat Zemo ajak Sam dan Bucky menuju ke Madripoor, bertemu dengan Selby.

Jika kamu belum mengikuti atau belum tahu apa itu Madripoor, kamu bisa baca DI SINI.

Saat memasuki Madripoor, Zemo beritahu jika mereka harus menjadi orang lain. Kalau kedoknya terbongkar, nyawa yang akan jadi taruhannya. Semua itu harus dilakukan demi dapat informasi tentang serum super soldier.

Benar saja saat mereka masuk ke dalam sebuah klub malam untuk bertemu Selby, mereka diuji. Bahkan Zemo sempat diusir oleh seseorang karena Power Broker menolak kehadirannya.

Bucky tidak percaya ada seseorang bernama Power Broker. Kata Zemo, di Madripoor, Power Broker adalah seorang hakim, algojo dan eksekutor. Bahkan di beberapa tembok jalanan di Madripoor, tampak gambar yang bertuliskan "Power Broker is watching".

Saat pertemuan dengan Selby, diketahui jika Power Broker lah yang meminta Dr Nagel untuk membuat serum super soldier. (Jika kamu belum mengikuti atau ingin tahu lebih lanjut Dr Nagel, silahkan baca DI SINI).

Sayangnya pertemuan itu tidak berjalan mulus. Mendadak Selby tertembak sniper dan mati. Seluruh warga Lowtown di Madripoor mendapatkan pesan untuk memburu pembunuh Selby.

Sam, Bucky dan Zemo mencoba kabur namun ada yang mengikuti. Belum sempat melihat, orang yang mengikuti mereka ditembak oleh seseorang dengan sniper dari jauh. Saat itulah mendadak Sharon muncul.

Sharon beralasan jika usai kejadian Civil War, pemerintah Amerika menjadikannya DPO karena membantu Captain America. Oleh karena itu, dia kabur ke Madripoor dan beradaptasi di lingkungan tersebut.

Sharon tidak hanya terpantau aman tanpa gangguan di Lowtown Madripoor. Tapi dia juga memiliki tempat aman yang berisi lukisan curian serta yang lain di Hightown Madripoor.

Saat di tempat Sharon, Sharon beritahu jika hanya Power Broker yang tahu lokasi Dr Nagel. Namun Sharon akan berusaha mencari tahu.

Ternyata besok paginya, Sharon mengajak mereka bertiga di sebuah area peti kemas tempat Dr Nagel bersembunyi. Sang doktor diinterogasi oleh mereka bertiga.

Menurut Dr Nagel, Power Broker adalah penolongnya. Sang "bos mafia" itu mensupport segala hal, termasuk membiayai penelitian tentang super serum.

Namun mendadak Zemo muncul dengan pistol dan menembak mati Dr Nagel. Kata Sharon, mereka bertiga harus segera pergi, karena Dr Nagel ibarat angsa emas bagi Power Broker.

Usai episode ketiga ini, para fans Marvel menyampaikan berbagai macam teori terkait Power Broker. Salah satunya adalah Sharon yang menjadi bos mafia paling ditakuti di Madripoor.

Indikasinya, di episode ketiga yang saya tulis di atas, Sharon yang mendadak muncul membawa senjata. Seperti eksekutor. Bahkan dia mengkoleksi lukisan asli dan menjualnya di pasar gelap dengan harga tinggi.

Selain itu, Sharon dengan mudahnya tahu lokasi Dr Nagel. Seperti yang disampaikan di awal, hanya Power Broker yang tahu. Semua orang tahu betapa menakutkannya bos mafia itu di Madripoor.

Untuk mendapatkan informasi dari Selby aja susahnya minta ampun. Kenapa ketika Sharon tidak ada halangan.

Selain itu, di beberapa episode, Sharon ditampakkan sering melewati pasukan penjaga. Seperti memasuki sarang mafia sambil berkoordinasi dengan beberapa pihak. Anehnya, dia tidak mengalami kesulitan dalam melewati penjaga.

Bahkan, di episode kelima, Sharon jelas-jelas menelepon Batroc dan membayarnya dua kali lipat. Entah untuk apa. Akhirnya semua itu terjawab di episode final kemarin.

Dia menyewa Batroc untuk memata-matai Karli dan anggota Flag Smasher yang lain. Tujuannya, agar Karli kembali bekerja bersama dengan Sharon. Namun Karli menolak.

Menurut Karli, alasan Sharon menjadi Power Broker adalah balas dendam terhadap pemerintah yang mengkhianatinya. Oleh karena itu, Sharon ingin mengubah dunia. Sedangkan hal itu tidak sesuai dengan tujuan Karli.

Namun, rahasia Power Broker ini nampaknya aman. Mengingat Karli dan Batroc yang mengetahui rahasia Sharon, ditampakkan meninggal. (Para fans sejati Marvel pasti tahu, tidak ada yang benar-benar mati dalam dunia superhero ini).

Di ending serial ini, malah Sharon mendapatkan kehormatannya kembali sebagai mata-mata. Bahkan, jabatan dan pekerjaannya ditawarkan kembali untuknya.

Yang membuat terperangah, adegan saat Sharon menelepon seseorang. Dia mengatakan, super serum sudah dihapus dari menu. Namun kini dia memiliki akses full untuk rahasia pemerintah dan beberapa senjata purwarupa.

Padahal, di episode ketiga, semua orang berpikir Sharon hanya sekedar pencuri lukisan saja. Namun nampaknya hal itu hanya puncak gunung es. Dia cukup berbahaya, mirip dengan Vulture, Sharon memiliki akses ke semua prototype senjata apapun.

Ke depannya, di dunia MCU, bisa jadi peran Sharon akan nampak begitu mencolok karena dia seorang agen pemerintah dan "bos mafia pasar gelap" yang bisa menyerang balik.

Namun, bagaimana dengan versi komik? Ternyata versi komik berbeda dengan versi Marvel Cinematic Universe.

Dilansir dari laman resmi Marvel, Power Broker adalah seorang pria berambut hitam dengan berat badan hampir seton. Dia bernama Curtiss Jackson.

Pertama kali karakter ini muncul di MACHINE MAN (1978) # 7.  Dia memulai karir profesionalnya sebagai kriminal di sebuah perusahaan dan mengepalai operasi pantai barat.

Di sana, Power Broker menciptakan sebuah robot prajurit "Machine Man". Dia juga pendiri dari sebuah startup buatan sendiri bernama Power Broker Inc. 

Di tempat ini, Curtiss pekerjakan ilmuwan Dr Karl Malus untuk menciptakan pegulat super kuat. Bahkan dia menjebak dengan hutang bagi atlit gulat yang selamat dari percobaan "pegulat super" ini.

Di versi komik, Power Broker sempat bekerja di bawah Nazi kelompok Red Skull. Bahkan dia menjadi salah satu komandan pasukan. 

Di sini, Jackson Curtiss mempekerjakan tahanan makhluk asing yang dijatuhkan ke bumi oleh pasukan Kree dan mencoba mengambil parasit ekstraterestrial, sebelum akhirnya ditangkap oleh U.S.Agent, Captain America dan S.T.A.R.S.  agen Kali Vries.

Namun pada akhirnya dia mati di tangan The Punisher alias Frank Castle. Bahkan identitas digital yang ada di tangan Curtiss Jackson diambil agar tidak ada yang mengenalinya.

Meskipun begitu, muncul sosok Power Broker lain lagi penerusnya. Dia seorang pria pebisnis yang handal. Bahkan identitas nama aslinya tidak ada yang mengetahui.

Dia mirip dengan pendahulunya, seorang pengusaha yang membuat kesepakatan menyiksa bagi orang-orang yang putus asa dengan imbalan 70%. Dia tahu kepada siapa dia menjual dan berapa harga jual kepada pembeli agar  memiliki kekuatan super.

Dia bahkan menciptakan sebuah aplikasi seluler bernama "hench", pengguna dapat memilih dan menyewa penjahat super agar mendapatkan kemudahan dan kenyamanan menggunakan jasa penjahat tersebut melalui ponsel mereka!

Dari penjelasan tersebut, diketahui jika "Power Broker" adalah sesorang yang ahli dalam manipulasi, ambisi tinggi dan pandai berwirausaha. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun