Oleh karena itu, kata Bucky, hentikan serangan ini. Karli sempat terhenyak dan terdiam sesaat, lalu kemudian menyampaikan Bucky untuk tidak ikut melawan. Karli juga sampaikan terima kasih karena Bucky sudah membantu.
Gara-gara menerima Karli, kini mobil pengamanan pemimpin GRC sudah meninggalkan gedung. Bucky yang menyadari jika dia dijebak, lalu langsung pergi menuju basement.
Pria bertubuh besar Flag Smasher memberikan laporan jika mobil sudah berangkat dan akan segera tiba dalam hitungan menit. Sharon yang melihat Bucky baru muncul untuk mengejar mobil pengamanan merasa jengkel.
Sharon lalu mengeluarkan alat dari sakunya dan pura-pura menabrak pria bertubuh besar itu. Pria itu tidak ambil pusing dan masuk ke dalam mobil. Sedangkan Bucky menaiki motor mengejar konvoi mobil GRC.
Di saat yang sama, di dalam mobil yang ditumpangi pria bertubuh besar itu meledak dan mengeluarkan semacam gas asap. Nampak wajah pria itu melepuh dan tak sadar.
Sharon lalu laporan ke Sam. Sam pun bertanya, bagaimana Sharon mengalahkannya. Sharon menjawab, uap merkuri dan lain-lain.
Ternyata, masih ada pemimpin GRC yang tidak menaiki mobil. Mereka menaiki sebuah helikopter, yang pilotnya merupakan pendukung Flag Smasher. Sharon lalu mengabari Sam dan minta Sam segera bergegas karena helikopter akan segera lepas landas.
Sam yang masih bertarung melawan Batroc, meminta Bucky untuk membantu menyelamatkan helikopter. Bucky yang mendengar ini menjawab jika dia tidak terbang dan itu keahlian Sam.
Mendengar ini, Sam menggunakan perisai Captain America beberapa kali untuk memaksa Batroc mundur. Sempat kesulitan, kini Sam dan Batroc di luar ruangan. Sam pun berpamitan dan memilih pergi meninggalkan Batroc.
Momen ini sangat epic. Sam melemparkan perisai Captain America ke luar, lalu terbang dan menangkat perisai itu saat terbang. Perisai itu ditaruh dipunggungnya, tepat di atas mesin terbangnya.
Helikopter itu mengudara. Sam yang melihat ini mencoba menyusul, namun sang pilot yang melihat ini langsung menjatuhkan pesawat menuruni rooftop. Membuat petinggi GRC ketakutan.