Mohon tunggu...
Titis antikasari
Titis antikasari Mohon Tunggu... Guru - Penulis adalah profesi utama yang setiap dari kita memiliki kemampuan tersebut

Menjadi sahabat untuk diri kita sangatlah mudah. Salah satunya menjadi seorang penulis. Menulis merupakan cara elegan untuk menjadi diri kita yang lain. Sahabat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nanut dan Masker Merah Jambu

27 Oktober 2023   10:25 Diperbarui: 27 Oktober 2023   11:44 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bukan, Bu.” Bapak menjawab seketika menepis tanya ibu padahal melihat pun saja belum.

“Lagi pula untuk apa aku menyimpan masker warna perempuan begitu, merah jambu? Cucok nian jika aku yang pakai. Bapak sambil mempraktikkan dengan gaya kemayu. Bukankah masker milikku semua warna hitam? Itupun karyamu semua.” Jawaban Bapak tambah meyakinkan.

Dari balik kamar, Si Nanut berteriak.

“Itu milikku, milikku.” Nanut merebut masker yang ada pada genggaman ibunya.

“Itu masker milikku, Bu.” Ia mengulang kata-kata.

“Niam memberiku sewaktu kami bercerita, sebelum ia dijemput ayahnya, dan berkabar ibunya meninggal.” Nanut mematahkan rasa penasaran ibunya.

“Niam punya banyak masker yang dijahit ibunya dengan tulisan surgaku, Bu.” Nanut kemudian melanjutkan cerita kemarin yang sempat tertunda karena adiknya menangis.

Surga itu selalu bersamaku kata Niam menahan hampa sesak karena ibu yang ia cinta tak membersamai tepat dihari ulang tahunnya, kemarin. Sengaja sebungkus kado ia buka sebelum hari ulang tahun Niam. Ya, ia membukanya sebelum hari H itupun atas permintaan sang ibu via telepon. Kado tersebut dititipkan melalui ayah. Bungkusan warna biru dongker gambar mobil-mobilan berisi dua lusin masker warna merah jambu hasta karya ibu selama isolasi bertuliskan “Surgaku” dan surat singkat dari ibu, seolah sudah firasat.

“Ibu tidak pergi. Kamu adalah surga ibu, ibu adalah surgamu. Kelak kita akan bertemu dengan penuh rindu. Selamat hari ulang tahun surga ibu.”

 

 Kata Niam, ia selalu dilindungi ibunya dengan selalu memakai masker ini. Virus covid tidak akan berani menyerang, Bu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun