Sedangkan Generasi Milenial memiliki ketergantungan dengan internet sekitar 88,4 persen dan dalam kehidupannya masih berjuang untuk meniti karier. Demikian diungkapnya saat menjadi pembicara dalam diskusi daring bertema "Politik Digital, Pendidikan Politik, dan Partisipasi Politik Bagi Generasi Muda" memang tidak semudah membalikkan telapak tangan sehubungan dengan keberadaan masyarakat pada keberpihakan ekonomi dan politik jaman now memacu mereka untuk semakin agresif menyikapi perkembangan dan ekuntungan yang mungkin ada pada pola hidup sebagai individu maupun golongan/
Dalam dunia politik, , anak-anak muda tadi merupakan aset berharga dan menjadi incaran partai-partai politik. Ini lantaran Generasi Z dan Generasi Milenial merupakan kekuatan tersendiri yang harus direbut suaranya di dalam kontestasi pemilihan, baik pemilihan pemimpin negara, kepala daerah, atau saat memilih wakil rakyat.dan selanjutknya ayang dipersesuaikan dengan keberadaan ground nrm UUD 45 an tap mpr yang berlaku sesuai dengan adanya 2 kali masa periode.
Pengaruh Media Sosial
Penetrasi internet di Indonesia saat ini telah menjangkau 196,7 juta penduduk berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Kondisi ini membuat partai-partai politik berlomba-lomba menceburkan diri membangun kekuatan baru di ranah digital. Mereka kemudian masuk ke berbagai platform media sosial yang ada demi mendapatkan simpati anak-anak muda melek teknologi.
Pemanfaatan platform media sosial untuk kepentingan politik telah dirasakan manfaatnya oleh. Anggota DPR RI ini memakai berbagai platform media sosial sebagai wadah berkampanye dalam Pemilihan Legislatif 2019. Selain lebih murah, kehadiran media sosial, mampu menjangkau jauh lebih banyak pemilih muda.punhingga tulisan tentang inovasi jaman now dengan emnggunakan digitalisasi diturnkan maka ketersediaan emdia social akan sangat berpengaruh di era depan
emi seperti sekarang keberadaan media sosial pun sangat diperlukan untuk berinteraksi dengan banyak orang, bahkan dalam sekali waktu. Teknologi digital juga telah memudahkan partai politik dalam menjangkau para kader-kadernya di seluruh negeri. "Di partai kami, nyaris semua urusan kepartaian bisa dilakukan dengan teknologi digital, termasuk mengurus dan mencetak kartu anggota partai secara online. Sehingga orang-orang tidak perlu mendatangi kantor partai setiap saat hanya untuk mengurusnya," katanya dalam forum yang sama.
kehadiran media sosial untuk meraih suara anak-anak muda untuk ikut berpartisipasi di dunia politik merupakan hal yang wajar di era teknologi digital. Doktor bidang komunikasi massa ini menyebutkan, ada yang harus diperhatikan oleh anak-anak muda saat ingin menyampaikan aspirasi politiknya di media sosial.
Belajar dari kasus bertebarannya informasi berupa berita bohong (hoaks) dalam Pemilihan Umum 2019, Yuliandre menyebut, sangat diperlukan kehati-hatian dan langkah bijak dari Generasi Z dan Milenial. "Banyak bertebaran informasi tak benar ketika Pemilu 2019, mulai dari berita bohong, hasutan, ujaran kebencian, dan lainnya. Diperlukan kesantunan di dalam berpolitik di media sosial terutama bagi anak-anak muda. Saring dulu sebelum sharing dan lakukan tabbayun, mengecek terlebih dulu kebenaran suatu informasi,"
Maka inovasi yang dilakukan dengan menggunakan era digitalisasi di jaman now sesuai dengan kehidupan politik adalah:
- Bijak emnggunakan media social
- Bijak menggunakan hak dan ekwajibansebagai warga masyarakat dan negara
- Bijak emngaspirasikan ekbangkitan nasional dalam sebaga bidang berdasarkan perkembangan jaman dan kebutuhan yang ada
Era digitalisasi dengan system transformasi dan kemudahan memberikan kebaikan juga efek yang tidak sedikit namun kebangkitan ansional era digitalisasi jamannow harus terus diupayakan semangat dan selamat kebangkitan nasional emnuju bangsa yang berbudaya dan mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H