Mohon tunggu...
Titin Widyawati
Titin Widyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Kehidupan

Suka melamun dan mengarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Alibi

12 Oktober 2023   08:26 Diperbarui: 12 Oktober 2023   08:40 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bapak, jangan kau taburkan garam di sekitar rumah kita, Gandi di bawah kendali sihir." Ibu merangkak memeluk gandi, airmatanya tumpah ruah. "Pencuri itu mengendalikan kesadaranmu dengan bantuan setan, Nak. Beruntung kau ingat jalan pulang."

"Aku tidak tahu kenapa aku berkata ingin pulang, Bu."

Semua mata heran.

"Lalu kenapa kau pulang dan kenapa kau diam saja tadi?"

"Aku tak tahu, tiba-tiba saja bibirku bergerak menyebutkan kata itu. Aku diam karena baru sadar dan aku tak ingin kalian mengeroyok mereka  sebab mereka bukan orang biasa."

"Apa pun yang terjadi, kau sudah pulang, Nak. Besok kita laporkan kejadian ini kepada Polres Kota Kenangan supaya tak ada korban lagi. Mereka bisa meminta pertolongan setan, tapi jika Allah tak menghendaki tipu muslihat mereka tak akan berarti. Beruntung warga bersama-sama mendoakanmu. Semua ini adalah pertolongan yang maha kuasa, Nak." Ibu mengelus ubun Gandi sebelum menyuruhnya membersihkan badan.

Malam itu warga kompak tak pulang, mereka menjaga keamanan rumah Gandi, khawatir jika pemuda itu pergi tanpa sadarkan diri.

Disaring dari kisah nyata bulan April.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun