Mohon tunggu...
titin supartini
titin supartini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

ekonomi pembanguna universitas lampung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pertanian Zaman Now:Inovasi Berkelanjutan Sebagai Fondasi Cerdas untuk Mewujudkan Kebangkitan Desa Masa Depan yang Mandiri dan Berdaya Saing

15 Desember 2024   12:39 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Data Pendukung untuk Argumen 

1. Pertanian Presisi

Berdasarkan Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Agricultural Science and Research, penerapan pertanian presisi di Indonesia terbukti dapat meningkatkan hasil pertanian antara 20% hingga 30% dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Di sejumlah wilayah yang telah mengadopsi teknologi ini, hasil produksi padi tercatat meningkat hingga 25%, sementara penggunaan air berkurang hingga 20%. Inovasi ini memungkinkan petani untuk memaksimalkan hasil panen dengan meminimalkan pemborosan sumber daya alam, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan seperti kekurangan air dan degradasi tanah. Dengan teknologi ini, petani dapat mengelola lahan pertanian dengan lebih presisi, mengurangi penggunaan pestisida, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian secara signifikan. Secara keseluruhan, penerapan pertanian presisi memberikan keuntungan ganda: peningkatan produktivitas serta pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Pemberdayaan Masyarakat Desa

Menurut data dari Badan Pusat Statistik 2023 sektor pertanian di Indonesia menyerap sekitar 30,35% dari total tenaga kerja nasional, dengan sebagian besar tenaga kerja ini berasal dari pedesaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian desa dan kontribusinya terhadap penyediaan lapangan pekerjaan. Melalui penerapan inovasi teknologi, desa-desa tidak hanya dapat mengubah metode pertanian tradisional menjadi lebih modern, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas. Misalnya, dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, desa-desa bisa menciptakan peluang baru seperti industri pengolahan makanan atau produk pertanian organik. Selain itu, melalui platform digital, produk desa dapat dijual langsung ke konsumen atau pasar internasional, memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan petani. Teknologi juga memfasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat desa, memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

3. Ketahanan Pangan Nasional 

Data yang dirilis oleh Kementrian Kementerian Pertanian Indonesia menunjukkan bahwa produksi padi nasional Indonesia mencapai lebih dari 50 juta ton per tahun, dengan surplus yang cukup untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih stabil. Inovasi dalam teknologi pertanian, seperti penggunaan mesin canggih, pertanian presisi, dan sistem irigasi yang efisien, dapat lebih meningkatkan produksi pangan domestik dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan terus mengembangkan sektor pertanian, Indonesia juga berpotensi untuk menjadi pemain utama di pasar pangan global, terutama dalam komoditas strategis seperti kopi, kelapa, rempah-rempah, dan produk hortikultura. Keunggulan kualitas dan keberlanjutan yang dihasilkan dari penerapan inovasi pertanian juga membuka peluang untuk ekspor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian desa-desa dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara penghasil pangan yang berdaya saing tinggi di pasar internasional.

Kesimpulan

Penerapan inovasi berkelanjutan dalam sektor pertanian memiliki peranan yang sangat vital untuk menciptakan desa yang tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah tantangan global yang semakin rumit. Inovasi ini tidak hanya fokus pada penerapan teknologi modern, namun juga pada pemberdayaan masyarakat desa dan penguatan ketahanan pangan di tingkat nasional. Teknologi pertanian presisi, yang memanfaatkan sensor serta analitik data untuk mengelola sumber daya secara optimal, telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan. Data menunjukkan bahwa teknologi pertanian presisi mampu meningkatkan hasil panen hingga 30% serta mengurangi penggunaan air dan pupuk secara signifikan, yang berkontribusi pada pengelolaan ekosistem yang lebih baik.

Di sisi lain, inovasi teknologi dalam pertanian juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Program-program seperti TAMENG di Tawangargo, yang menggabungkan teknologi dengan pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, memungkinkan desa-desa untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan mengakses pasar global. Menurut data Badan Pusat Statistik, sektor pertanian menyerap lebih dari 30% tenaga kerja Indonesia, mayoritas di antaranya berasal dari desa, menegaskan pentingnya sektor ini bagi perekonomian desa.

Lebih lanjut, desa yang mengadopsi teknologi pertanian berkelanjutan dapat semakin memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan peningkatan produksi pangan dalam negeri, Indonesia telah berhasil mengurangi ketergantungan pada impor beras dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor komoditas penting seperti kopi, kelapa, dan rempah-rempah. Inovasi dalam teknologi pertanian tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas pangan, tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia di pasar internasional, menjadikannya negara penghasil pangan yang lebih kompetitif. Secara keseluruhan, penerapan inovasi berkelanjutan dalam sektor pertanian memberikan manfaat jangka panjang bagi desa, perekonomian nasional, dan keberlanjutan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun