Dahaga itu kian menyiksa
Lumpuhkan asa dan kuasa
Pintaku padamu, Tuhan
Hujan rahmat, bukan laknat
Ia meneduhkan sekaligus menyegarkan raga dan atma alam semesta
Alam semesta berselimut mendung
Menunggu kabar gelisah berpagut
Dia yang pergi, lara bergelut
Titik bergulir jatuh, tanda berkabung
Langitkan doa pinta kasih Sang MahaRahman
Terselip asa, kan kembali pulang dalam pangkuan
Entah kapan kepulangan menjadi akhir
Takdir dijalani penuh takzim
Mengharap keindahan yang menanti
Rumah terakhir menjadi abadi.
Puisi sambung kolaborasi  dari alumni kelas puisi KMO, anggota komunitas Rumah Pena Alegori, Pendiri Rani Iriani Safari.Â
Karya : Bait Rindu, Titi Ariswati, Yusniar, Erland Jaelani, Esti, Asha Raya, Almahdi Zaenudin, Fauzi Hammadfa, Wildan Ikhsanudin, Rani Iriani Safari, Popyta Purwono,Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H