Mohon tunggu...
Titi Ariswati
Titi Ariswati Mohon Tunggu... Penulis - Puisititi untuk sahabat sejati

Jemari menari tebar asa suci menuju mulia hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahasa Kalbu

26 Januari 2023   22:40 Diperbarui: 26 Januari 2023   22:43 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahaga itu kian menyiksa
Lumpuhkan asa dan kuasa
Pintaku padamu, Tuhan
Hujan rahmat, bukan laknat
Ia meneduhkan sekaligus menyegarkan raga dan atma alam semesta

Alam semesta berselimut mendung
Menunggu kabar gelisah berpagut
Dia yang pergi, lara bergelut
Titik bergulir jatuh, tanda berkabung
Langitkan doa pinta kasih Sang MahaRahman
Terselip asa, kan kembali pulang dalam pangkuan

Entah kapan kepulangan menjadi akhir
Takdir dijalani penuh takzim
Mengharap keindahan yang menanti
Rumah terakhir menjadi abadi.

Puisi sambung kolaborasi  dari alumni kelas puisi KMO, anggota komunitas Rumah Pena Alegori, Pendiri Rani Iriani Safari. 

Karya : Bait Rindu, Titi Ariswati, Yusniar, Erland Jaelani, Esti, Asha Raya, Almahdi Zaenudin, Fauzi Hammadfa, Wildan Ikhsanudin, Rani Iriani Safari, Popyta Purwono, 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun