Mohon tunggu...
Kurnia Hartati
Kurnia Hartati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long life learner

Young children are so capable but we have to give them opportunities to show us just how capable they really are.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Exergames untuk Membantu Anak Melepaskan Stres Semasa Pandemi

22 Juni 2021   18:31 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimasa pandemi dimana orang tua harus memahami bahwa tugas anak usia dini bukanlah hanya belajar mengikuti kelas secara online. Kondrat anak adalah memaksimalkan perkembangannya salah satuya bisa dilakukan melalui bermain. Oleh karena itu, isu tentang pentingnya bermain kini juga harus dipahami oleh orang tua. 

Burdette et al. (2005) mengungkapkan bahwa memperikan pengertian kepada orang tua tentang pentingnya bermain untuk anak merupakan tantangan tersendiri. Orang tua harus memahami bermain merupakan cara anak untuk memperoleh pengalaman, kegembiraan dalam bergerak, kreatifitas, dan persahabatan. Bermain dapat memberikan keseimbangan energi baik secara fisik maupun psikis.

Makna bermain bagi anak cara mereka mempelajari tentang hidup dan lingkungan mereka. Mengeksplorasi diri mereka lebih jauh lagi dengan bergerak bebas dan mencoba banyak hal. Bermain bagi anak adalah untuk mengembangkan berbagai potensi sebagai persiapan untuk hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Nurani dan Bambang, 2010, h.72).

Anak- anak memiliki potensi yang harus di kembangkan. Cara untuk membantu mereka adalah dengan menyediakan ruang bermain bagi anak. Artinya penyediaan lingkungan yang mendukung anak, pengawasan, dan waktu. Nurani (2013, h.61-64) menjelaskan bahwa melalui bermain akan meningkatkan kesadaran personal anak, pengembangan emosi, membangun sosialisasi, komunikasi, kognitif, dan kemampuan motorik. Oleh karena itu, kegiatan bermain dan bergerak memiliki peran penting dalam masa perkembangan anak.

Pada jaman digital, semua sudah lebih modern dan canggih. Termasuk peralatan permainan dan olahraga juga sudah tercipta dengan konsep video game aktif yang memberikan pengalaman visual, audio dan sensori yang menarik. Staiano dan Sandra (2011) mengungkapkan exergames adalah digital games yang dipadukan dengan gerak badan atau olahraga. Sebut saja nintendo switch yang bisa juga dipadukan dengan nintendo labo dan juga xbox yang bisa dipadukan dengan perlengkapan tambahan seperti dance pad untuk bermain Dance- Dance Revolution (DDR).

Seperti yang telah dipaparkan, pandemi covid-19 menyebabkan kurang aktifnya pergerakan fisik dan kekhawatiran tentang banyak hal menyebabkan anak- anak mengalami stress. Rahmani dan Boren (2012) menyampaikan beberapa hasil penelitian tentang videogames dapat dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami anak. 

Byrne dan Min Kim (2019) menyebutkan dalam tulisannya bahwa exergames dapat menjadi alat untuk membantu pada kesehatan mental anak karena mampu meningkatkan suasana hati. Bermain exergames meningkatkan semangat dan kebahagiaan, serta memicu suasana hati yang positif bagi para pemainnya (Huang et al., 2017).

Pemanfaatan kegiatan exergames tidak hanya menjadi alternatif untuk penanggulangan stress pada anak, namun exergames juga dapat memberikan pengaruh positif pada aspek perkembangan anak yang lain. Exergames juga berkontribusi baik pada peningkatan keseimbangan, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan akademik, pengalaman sosial mereka (Uysal dan Gu l Baltaci, 2016). 

Ho et al. (2017) juga mengungkapkan bahwa perasaan menyenangkan dan menikmati permainan yang positif akan menghasilkan perilaku yang positif selama waktu bermain. Secara keseluruhan melalui exergames dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti motivasi, kesejahteraan, dan pengembangan diri (Rth* dan Kai,2021).

Orang tua juga perlu mempertimbangkan banyak hal, termasuk usia anak mereka dalam memilih jenis exergames yang ingin dimainkan. Rth* dan Kai (2021) menegaskan bahwa perlu adanya edukasi lebih lanjut kepada orang tua dan anak dalam penggunaan metode exergames di rumah, misalnya pemilihan exergames yang tepat dengan mempertimbangkan frekuensi bermain, waktu, jenis, dan konteks). 

Hal tersebut dilakukan agar mendapat manfaat yang maksimal dari penggunaan exergames dan menghindari efek negatif. Selain itu, komunikasi yang jelas dengan anak diperlukan untuk mengurangi kecanduan penggunaan teknologi digital yang berlebihan dan pencegahan anak menjadi korban cyberbulliying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun