3. Mundur Beksan
Bagian penutup ini mengandung makna mendalam tentang kesetiaan, ketulusan, dan peran burung Jalak Lawu sebagai penuntun arah. Dalam mitologi, burung ini dipercaya menjadi panduan bagi para pendaki dan masyarakat yang berkunjung ke Gunung Lawu. Gerakan dalam Mundur Beksan menggambarkan burung Jalak Lawu yang dengan penuh pengabdian menunjukkan arah dan memberikan rasa aman kepada siapa saja yang melintasi wilayahnya.
FILOSOFI TARI JALAK LAWU
Tari Jalak Lawu bukan hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan sebuah ekspresi budaya yang sarat dengan makna filosofis. Gerak dasar dalam tarian ini mengacu pada ajaran dalam lakon “Wahyu Makutharama”, yang menjadi rujukan karena mengandung nilai-nilai kepemimpinan yang luhur. Lakon ini berlandaskan pada ajaran Hastabrata, delapan sifat anasir alam semesta, yang menjadi pedoman dalam memahami hubungan antara individu (Jagad Cilik) dan alam semesta (Jagad Gedhe). Sesuai judul tari jalak lawu menjadi proyeksi makna filosofis gerak dasar tari, khususnya pada tokoh WONGSO MANGGOLO atau KYAI JALAK LAWU.
INSTRUMEN TARI JALAK LAWU