Mohon tunggu...
Titania Dwi Kusuma Ariani
Titania Dwi Kusuma Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menemukan Diri di Balik Kesalahan

11 November 2024   18:19 Diperbarui: 13 November 2024   13:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku merasa kita harus membicarakan tujuan masing-masing. Aku sangat ingin fokus pada kuliah dan mencapai impianku." Ungkap Kirana sambil menghela nafasnya.

"Kirana, kita bisa menikmati kuliah sambil bersenang-senang. Kenapa harus memilih satu? Hidup ini hanya sekali." Jawab Raka dengan menggelengkan kepala.

"Aku mengerti, tapi semua waktu yang kita habiskan bersama membuatku kehilangan fokus. Aku merasa mimpiku menjauh. Ujian akhir dan beasiswa sudah di depan mata." Kirana yang berusaha menjelaskan.

"Tapi kita sudah memiliki banyak kenangan bersama. Kenapa harus mengorbankan kebahagiaan sekarang untuk sesuatu yang belum pasti?" balas Raka yang masih belum menerima keputusan Kirana.

"Karena itu adalah impianku, Raka. Aku ingin membuat orang tuaku bangga. Mereka mengorbankan banyak untuk pendidikanku. Aku tidak ingin mengecewakan mereka." Ucap Kirana.

"Jadi, kamu lebih memilih kuliah daripada kita? Mungkin aku memang mengganggu fokusmu, tapi aku juga ingin bersamamu." Balas Raka yang masih bersama Kirana.

"Itu bukan yang aku maksud. Aku ingin kita berdua bahagia, tapi aku harus bertanggung jawab terhadap masa depanku. Aku tidak bisa terus mengabaikan studiku hanya untuk bersenang-senang." Kirana berusaha menjelaskan kepada Raka

"Jadi, apa kamu ingin mengakhiri semuanya? Apakah kita tidak bisa mencari jalan tengah?" tanya Raka sambil menatap Kirana dalam.

"Aku tidak ingin mengakhiri ini, Raka. Tapi jika kamu tidak bisa mendukung mimpiku, aku mungkin harus mengambil keputusan yang berat." Jawab Kirana sambil menundukkan kepalanya.

"Kirana, aku... aku hanya ingin kamu bahagia. Tapi jika itu artinya kita harus berpisah, aku akan menghormatinya. Tapi ingat, semua kenangan ini berharga bagiku." Balas Raka yang berusaha menerima dan mengerti keputusan Kirana.

Kirana merasa campur aduk, namun di dalam hatinya, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia mengangguk pelan, mencoba menahan air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun