Mohon tunggu...
tistanawaty
tistanawaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quality Time Orangtua Pekerja dalam Mengembangkan Kemandirian AUD

11 Juni 2023   19:08 Diperbarui: 11 Juni 2023   19:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 1. Kemandirian fisik

 Kemandirian fisik adalah kemampuan untuk menjaga diri sendiri. Sebagai contoh sederhana, anak usia 3-4 tahun yang sudah bisa menggunakan alat makan seharusnya sudah bisa makan, mandi, berpakaian, buang air kecil dan buang air besar sendiri.

  2. Kemandirian psikologis

 yaitu kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Misalnya, anak yang merasa nyaman di kelas karena dapat mengontrol dirinya sendiri, dapat berhubungan dengan orang lain secara mandiri sebagai individu dan tidak selalu hanya berinteraksi dengan  pengasuhnya. Kemandirian  fisik sangat mempengaruhi kemandirian mental.

 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian terbagi menjadi dua bentuk yaitu, kemandirian fisik yaitu suatu kegiatan yang  langsung terlihat akibat aktivitas fisik, dan kemandirian psikologis yaitu kemandirian yang tidak langsung terlihat  oleh mata. namun kemandirian ini dapat dilihat dari caranya bersikap dan mengendalikan emosinya.

 

 PENGARUH ORANG TUA YANG BEKERJA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI

 Orang tua yang bekerja dapat mempengaruhi kemandirian pada anak usia dini, karena dalam hal anak berkebutuhan pendidikan khusus, pengasuhan orang tua  tidak terjamin secara maksimal  kepada  kedua orang tua, oleh karena itu pengaruh orang tua yang bekerja terhadap kemandirian anak memiliki dua dampak yaitu:

 

 1. Pengaruh positif

 Menurut Tedjasaputra (Mariyam dan Ajuang, 2008), kemandirian anak ditentukan oleh faktor pembawaan. Ibu mandiri  melahirkan anak  mandiri, dan anak  mandiri melahirkan ibu yang tidak mandiri. Artinya kualitas kemandirian anak tergantung dari kualitas kemandirian ibu, semakin mandiri  ibu maka  semakin mandiri pula anak yang dilahirkannya. Sejalan dengan teori tersebut, Markum (Mariyam dan Ajuang, 2008) mengemukakan bahwa ibu yang bekerja cenderung memiliki sifat mandiri sehingga sifat tersebut dapat diwariskan kepada anaknya. Seorang anak yang diasuh oleh ibu  bekerja cenderung mandiri karena ibu  bekerja menyampaikan bahwa dirinya mandiri, sehingga kemandirian ini sudah mendarah daging pada anak karena faktor bawaan dan kebiasaan.  Menurut survei yang dilakukan oleh Kathleen McGinn, Mayra Castro dan Elizabeth Lingo dari Harvard Business School, anak perempuan dari ibu pekerja yang tumbuh untuk bekerja juga memegang posisi kepemimpinan dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Pada saat yang sama, anak laki-laki dari ibu yang bekerja lebih banyak melakukan pekerjaan rumah, ingin ikut mengasuh anak, karena tidak melihat menjadi orang tua hanya sebagai tanggung jawab ibu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang tua yang bekerja dapat memberikan pengaruh yang positif bagi anaknya, karena dapat dijadikan contoh bagi anak untuk memikirkan masa depan dan  membuat anak berpikir tentang kemandirian, karena orang tua juga menunjukkan kemandirian dalam bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun