Mohon tunggu...
Tisma Silviana
Tisma Silviana Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Nama saya Tisma Silviana, saya saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya prodi D3 Keperawatan, hobi saya menyanyi, menggambar, menulis karangan, dan juga suka menonton, berkeinginan menjadi konten kreator dan perawat. Saya suka berinteraksi dengan orang baru karena dari sini saya bisa mendapatkan pelajaran baru juga. Saya berkomitmen untuk selalu tepat waktu dalam hal apapun (kuliah, pekerjaan, tugas, dll) kunci dari kesuksesan menurut saya adalah "Mengerjakan sesuatu dengan teliti, ikhlas, maksimal dan tepat waktu" (Tidak mudah putus asa) dan dilarang keras bermalas malas an terlalu lama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demam Berdarah Dengue (DBD)

26 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 26 Oktober 2024   22:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fase Penyakit

Infeksi dengue terbagi menjadi tiga fase:

1. Fase Demamn: Gejala awal muncul, dan demam tinggi terjadi.

2. Fase Kritis : Biasanya terjadi setelah demam turun, di mana pasien dapat mengalami kebocoran plasma dan risiko syok.

3. Fase Penyembuhan: Gejala mulai membaik, dan pemulihan terjadi

Diagnosis DBD dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mendeteksi demam tinggi dan tanda kebocoran plasma. Tes tourniquet sering digunakan untuk mencari petechiae. Analisis darah diperlukan untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan merah, serta mendeteksi antigen virus dengue dan antibodi.

Pengobatan DBD fokus pada hidrasi untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun intravena. Pasien disarankan untuk beristirahat dan dapat menggunakan kompres untuk meredakan demam. Obat penurun panas seperti parasetamol bisa diberikan. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk DBD. Penanganan utama adalah dengan menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi akibat kebocoran plasma. Beberapa jenis cairan yang dianjurkan meliputi:

1. Cairan Isotonik : Membantu mengembalikan elektrolit yang hilang.

2. Oralit : Dapat digunakan untuk menggantikan cairan dan elektrolit.

3. Susu dan Jus Buah : Sumber elektrolit yang baik

Pencegahan DBD sangat penting, terutama di daerah yang rawan. Beberapa langkah pencegahan DBD meliputi menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan menjaga kebersihan rumah. Penggunaan lotion atau obat nyamuk, penyemprotan, dan penggunaan kelambu saat tidur juga dianjurkan. Vaksinasi dengue tersedia untuk anak-anak berusia 9-16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun