Orang-orang lebih memilih praktis dan instan, meski mereka menyadari bahwa jalan kaki bukan saja memiliki fungsi transportasi ramah lingkungan, tetapi juga salah satu jenis  olahraga ringan, murah, dan menyehatkan.Â
Hal lain yang membuat mereka memilih meninggalkan jalan kaki, selain kepraktisan dan efisiensi waktu, adalah semakin berkurangnya trotoar yang menghadirkan perasaan tak nyaman dan kurang aman karena bercampurnya pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
Meksi jumlah pejalan kaki sudah tak sebanyak dulu, namun bukan berarti haknya bisa dicerabut begitu saja. Para pejalan kaki juga berhak untuk mendapatkan totoar yang aman dan nyaman.Â
Sebagaimana para pemilik kendaraan bermotor berhak mendapatkan fasilitas jalan raya yang aman dan nyaman pula.
Trotoar dan Hak Pejalan Kaki Â
Orang-orang yang peduli akan kesehatan memilih meninggalkan sejenak kendaraan bermotor demi menjalankan aktivitas dengan berjalan kaki.Â
Ini bukan berkaitan dengan harga BBM yang terus naik. Tetapi bagaimana tubuh yang bergerak, salah satunya dengan melakukan aktivitas jalan kaki sangat bermanfaat untuk kesehatan.Â
Heathline bahkan menyebut, idealnya orang dewasa melakukan jalan kaki 10.000 langkah setiap hari untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Jalan kaki adalah olah raga ringan yang sangat bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan imunitas tubuh, dan menjaga kesehatan pula.
Dengan melihat manfaat penting jalan kaki tersebut, mestinya pemerintah memberikan ruang gerak yang nyaman, fasilitas umum yang memadai bagi para pejalan kaki.Â