Helen terduduk lesu diatas hamparan bebatuan di pinggir sungai. Ia memeluk kedua lututnya. Sedikit menggigil.
"Bagaimana ini?", wajah Helen sudah sangat lelah. Ia benar-benar bergantung pada pendapat Mikael. Mungkin saja pemuda itu masih memiliki ide gila yang mampu menyelamatkan mereka kali ini.
Mika tak menjawab Helen. Ia berpikir keras, berusaha mempertimbangkan segala bentuk tindakkan yang akan diambil beserta dengan konsekwensinya. Konklusi terliar berusaha ia temukan. Menyelamatkan Helen adalah suatu keharusan. Berapapun harganya ia akan membayarnya, termasuk mengorbankan nyawanya sendiri. Namun, satu-satunya hal yang dapat dilakukan saat ini adalah berjongkok di samping Helen lalu  menggenggam sebongkah batu di masing-masing kedua tangannya.
Ia berusaha untuk menyangkal hatinya yang berulang-ulang merecokinya dengan tanya:
"Inikah akhirmu Mikael?".
 To Be Continue...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI