Mohon tunggu...
Tio Nugraha
Tio Nugraha Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pelajar yang suka menulis.

Dream without fear Love without limits

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah di Balik Sel

12 Agustus 2024   21:05 Diperbarui: 12 Agustus 2024   21:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bertemu seorang napi

Kami duduk di samping bui

Berdua menikmati secangkir kopi

Bercerita tentang perjuangan mencari sebutir nasi

Ia mengakui dirinya sebagai peri

Dengan pesan membawa Damai

Kepada para peziarah bumi

Aku tak pernah mengerti

Apa maksud dari Peri yang dikisahkan para pencari

Katanya, ia gagal dalam tugas

Pesannya tak berbekas 

Dalam hati manusia yang panas

Ia terus berusaha tapi batu itu terlalu keras, sulit dihaluskan, bahkan secara paksa

Ia menyerah

Kekuatan medsos lebih kuat dari pesan damai

Kekuatan hoax lebih kuat dari kebenaran

Apalagi pengaruhnya, kekuatan tsunami pun kalah

Aku menyarankan agar ia mengirimkan pesannya lewat pesan suara di Whatsapp

Tiba-tiba ia menunduk, kepalanya turun sampai liang lahat. 

Ia menangis. Ia meratap. Ia kecewa. 

Pesannya ditolak. Tak terekam. 

Pesan suara  lebih percaya perpecahan, yang mendatangkan keuntungan sepihak, tetapi menginjak yang kalah. 

Pesannya dianggap menghina

Ia dimasukkan ke sel. 

Ia bangga, setidaknya masih ada kesempatan. 

Ia bisa mewartakan pesan damainya kepada mereka yang terbuang, yang tak diakui. 

Hati mereka menjadi halus sehalus sutra, karena mereka sudah bangkit dari salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun