"Rian janji, kalau Rian sekolah bola, bakal rajin ngaji pah" muka Rian memelas.
"hem" gumam pak Wawan.
"ya sudahlah, tapi sekolah biasa harus tekun juga yaa" ingat pak Wawan.
"iya pah, tapi ini beneran pah?" Tanya untuk memastikan.
"iya" singkat jawabnya.
"horiiiiiiiiiii" Rian Nampak senang dan semangat, ingin mengembangkan bakatnya di sepak bola.
Pak Wawan sebagai orang tua, tentu memahami apa yang diinginkan anaknya, sudah lama dirinya melihat anaknya terus-terusan bermaindi lapangan dengan teman-temannya.
Hari pertama Rian masuk sekolah bola di setiap sore hari. Awalnya Riang sebagai striker, itu berdasarkan pilihan pelatihnya, setiap Rian bermain bola dengan teman-temannya, ia suka menjadi kipper . Dirinya senang saat melihat kipper timnas yang sangat hebat menjaga gawangnya. Mau tidak mau pilihan pelatih harus diterima.
Tiga bulan Rian terus berlatih sebagai striker, namun tidak ada perkembangan sama sekali.
"Rian sinii" panggil pelatih.
"siap coach" jawab Rian menghampiri.