"horiii, Alhamdulillah akhirnya dapat ojol nih" Mina kegirangan mendapatkan driver kali ini, walau tetap hujan di luar sana.
"Halo pak sini masuk gerbang" Mina menyuruh driver ojol, di sambungan telepon.
"Baik neng" jawab mas Tejo sigap.
Mas Tejo mengantarkan pelangganya ke tempat tujuannya, jarak yang ditempuh cukup jauh dari titik penjemputan. Tak menyerah, mas Tejo menjalani dengan sepenuh hati, demi sang istri yang dicintai. Mas Tejo agak terganggu dari bisik-bisik warga disekitar. Dririnya tak percaya begitu saja dari bisik-bisik warga. Jelas-jelas istrinya mencintai dirinya dengan tulus, kemungkinan kecil untuk berbuat serong dari dirinya.
Nampak orang sedang mengendap-endap dibelakang rumah mas Tejo dan istrinya. Ia berhasil menyelinap dipintu belakang rumah mas Tejo.
Tuk, tuk, tuk, ketukan pelan dari sosok tersebut. Terdengar dari dalam yang membuka pintu tersebut.
"ayo pak buruan masuk" ucap sosok di dalam rumah.
Sosok yang di luar sembari tengok kanan dan kiri, takut ketawan warga, akhirnya berhasil masuk setelah memastikan tidak ada yang melihat dirinya masuk ke rumah orang.
"Terima kasih pak, nih bayarannya" Mina mengeluarkan lembar ratusan ribu, dan menyerahkannya.
"aduh neng, tidak ada kembaliannya" jawab mas Tejo.
"tidak usah kembalian, bapak sudah mengantarkan saya di tengah hujan gini, jadi biarin aja, itu sebagai rezeki bapak bekerja di tengah hujan" ucap Mina dengan tulus memberikan bayaran lebih ke drivernya, dirinya bersyukur masih bisa diantar di tempat kursus walau keadaanya hujan. Driver ini sebagai penolong untuk menghindari omelan dari pelatihnya.