Sebuah rumah cukup mewah dengan nuansa putih ungu menghiasi seluruh tembok rumah. Â Terlihat begitu asri dengan beberapa pohon palem yang belum begitu tinggi, beberapa bongsai, tanaman obat, dan berbagai jenis bunga menghiasi pekarangan rumahnya. Â
Tampak seorang wanita dengan menggunakan hijab panjang dan dua orang balita sedang menyiram tanaman, di samping mereka seorang bayi yang di letakkan di sebuah kereta dorong.
      "Assalamu'alaikum." ucapku
      "Wa'alaikumussalam warahmatullah. Maaf, anda siapa dan cari siapa yah?"
      "Sasa kan?" tanyaku
      Perempuan berhijab panjang pun mengamatiku dari ujung kaki hingga ujung rambut.  Balutan busana casual yang melekat di tubuhku mungkin membuatnya pangling.
      "Sa, kamu benar-benar tak mengenaliku lagi? Kita baru berpisah lima tahun lalu loh.  Ini aku, Aaz."
      "Aaz Fabian? Maaf, aku benar-benar pangling.  Masuk yuk, Ibu ada di dalam,"
      Sebuah ruang tamu yang cukup luas dan terkesan mewah.  Dengan langkah tergopoh-gopoh seorang perempuan yang sudah cukup tua menghampiri, segera aku mencium tangannya.Â
      "Bu, masih ingat ini Aaz, teman kecil Sasa  Ibu masih ingat kan?" ujar Sasa memperkenalkanku pada Ibunya.
      "Aaz, anaknya Pak Adrian?"