Mohon tunggu...
Dewi Ya
Dewi Ya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am Master of my Own Destiny

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bebas

17 Februari 2015   03:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menyerahkan beberapa dokumen, lalu aku menandatangani nya.


“Baiklah, setelah ini kau dapat mengambil barang-barang dalam sel mu yang ingin kau bawa pulang. Dan Olivia?”


“Ya?”


“Aku harap tempat ini banyak memberi mu pelajaran bagaimana caranya memperlakukan kebebasan itu secara bijaksana, karena kau sudah tahu rasanya berada dalam belenggu. Aku harap kau ingat bahwa kebebasan itu sangatlah berharga. Jadi, hargai dan jaga setiap apa yang kau punya agar kau tidak menyesal ketika kau kehilangannya”


Aku menatapnya dengan diam, tidak yakin dengan apa yang harus aku katakan.


“Apakah kau ingin kembali pulang?” tanyanya seraya memegang lengan ku.


“tentu saja, ini hari yang kutunggu-tunggu” jawabku.


“kalau begitu bersiap lah, ambil juga barang-barang mu dari loker mu. Bukankah kau membawa beberapa barang sewaktu kau pertama kali masuk disini?”


Aku tidak ingin diingatkan tentang waktu pertama kalil aku tiba disini, jadi aku hanya mengangguk.


“Baiklah, kau boleh pergi, bersiaplah, lalu kau bisa segera pulang. Semoga beruntung Olivia”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun