Mohon tunggu...
Dewi Ya
Dewi Ya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am Master of my Own Destiny

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bebas

17 Februari 2015   03:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Suara bel makan pagi menyadarkanku dari lamunanku, saatnya makan pagi. Setelah selesai makan pagi, biasannya kami diperbolehkan keluar untuk menikmati matahari pagi, atau berolah raga, namun aku lebih memilih untuk kembali ke ruanganku. Waktu kebebasanku dijadwalkan pada pukul 10.00. dan sekarang sudah jam 8.


Seorang petugas, bernama Marie, berdasarkan nametag-nya, memanggilku.


“Miss Olquin, bisakah anda ikut saya sekarang?”


Aku mengangguk, lalu mengikuti Marie.


Ternyata aku dibawa ke sebuah ruangan kantor disini, dan disana sudah menunggu Seorang wanita yang kera-kira berusia di akhir 40-an. Rachel White. Rachel langsung berdiri begitu melihatku, Aku berjalan kearahnya, begitu aku mendekat, dia mengulurkan tangannya, dan aku mengulurkan tangan ku untuk menjabat tangannya. Rachel mengangguk pada Marie, dan Marie meninggalkan ruangan, meninggalkan aku dan Rachel.


Rachel membuat gesture untuk mempersilahkan aku duduk. Aku duduk, begitupun dia, kami dipisahkan oleh meja kerjanya.


“Apa kabar Olivia?” tanyanya tersenyum.


“Baik” jawabku.


“Well, Olivia, Aku dengan senang hati memberitahumu, bahwa hari ini adalah kebebasanmu, kau bebas pergi meninggalkan tempat ini, dan selepas dari sini, kau bebas untuk melakukan apa saja yang kau inginkan, tentu saja selama itu tidak melanggar hukum, dan kau juga bebas untuk pergi kemana saja ketempat yang kau inginkan sebagai manusia yang bebas”


Aku mengangguk sambil tersenyum.


“Oke, untuk itu kau perlu menandatangani beberapa berkas ini, sebagai syarat pembebasanmu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun