Dia menyerahkan beberapa dokumen, lalu aku menandatangani nya.
“Baiklah, setelah ini kau dapat mengambil barang-barang dalam sel mu yang ingin kau bawa pulang. Dan Olivia?”
“Ya?”
“Aku harap tempat ini banyak memberi mu pelajaran bagaimana caranya memperlakukan kebebasan itu secara bijaksana, karena kau sudah tahu rasanya berada dalam belenggu. Aku harap kau ingat bahwa kebebasan itu sangatlah berharga. Jadi, hargai dan jaga setiap apa yang kau punya agar kau tidak menyesal ketika kau kehilangannya”
Aku menatapnya dengan diam, tidak yakin dengan apa yang harus aku katakan.
“Apakah kau ingin kembali pulang?” tanyanya seraya memegang lengan ku.
“tentu saja, ini hari yang kutunggu-tunggu” jawabku.
“kalau begitu bersiap lah, ambil juga barang-barang mu dari loker mu. Bukankah kau membawa beberapa barang sewaktu kau pertama kali masuk disini?”
Aku tidak ingin diingatkan tentang waktu pertama kalil aku tiba disini, jadi aku hanya mengangguk.
“Baiklah, kau boleh pergi, bersiaplah, lalu kau bisa segera pulang. Semoga beruntung Olivia”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H