Mohon tunggu...
TINEZIA EKA NUR JANAH
TINEZIA EKA NUR JANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - SISWA MAN 1 JEMBER

SEJARAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Majapahit, Sejarah dan Legenda Kerajaan Hindu Budha Terbesar di Nusantara

19 Oktober 2024   21:14 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:18 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Warisan Kerajaan Majapahit.

Warisan Kerajaan Majapahit sangatlah beragam dan mencakup berbagai aspek, mulai dari karya sastra, arsitektur, hingga nilai-nilai sosial yang berpengaruh hingga kini. Salah satu warisan yang paling terkenal adalah Kitab Negarakertagama, sebuah naskah yang ditulis oleh Mpu Prapanca, yang menggambarkan sejarah dan kebudayaan Majapahit serta pemandangan alam Nusantara pada abad ke-14. Selain itu, Kitab Sutasoma juga merupakan karya sastra penting yang mengandung ajaran toleransi dan kebhinnekaan, menegaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Candi-candi megah seperti Candi Penataran, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu menjadi bukti nyata dari kemajuan arsitektur dan keagamaan masyarakat Majapahit. Candi-candi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga menggambarkan estetika dan keindahan yang terinspirasi oleh ajaran Hindu-Buddha. Prasasti Prapancasarapura juga merupakan bukti penting dari sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang berlaku di Majapahit, menunjukkan bahwa kerajaan ini memiliki struktur sosial yang terorganisir dan berfungsi.

Selain karya seni dan bangunan megah, warisan Majapahit juga mencakup sistem pemerintahan yang terstruktur dan nilai-nilai luhur yang mengajarkan pentingnya gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai ini tetap relevan dalam konteks Indonesia modern, menjadi landasan bagi persatuan dan kesatuan bangsa yang multikultural. Dengan demikian, warisan Majapahit bukan hanya sebuah pengingat akan kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berbudaya.

Kesimpulan.

Kerajaan Majapahit, yang didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara dengan warisan yang kaya. Dari awal pendirian hingga masa kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit berhasil menyatukan berbagai daerah dan menciptakan stabilitas politik yang mendukung kemajuan budaya dan ekonomi. Pengaruh agama Hindu-Buddha sangat terasa dalam kehidupan masyarakat, tercermin dari arsitektur megah candi-candi serta sistem pemerintahan yang terorganisir.

Masyarakat Majapahit hidup dalam sebuah tatanan sosial yang kompleks, di mana nilai-nilai seperti gotong royong dan toleransi menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Keberhasilan dalam perdagangan internasional menjadikan Majapahit sebagai pusat pertukaran budaya yang memperkaya warisan nenek moyang. Namun, kemunduran Majapahit pada abad ke-15 disebabkan oleh konflik internal dan ancaman dari luar, seperti munculnya kerajaan-kerajaan Islam.

Legenda-legenda yang beredar di sekitar Majapahit tidak hanya menggambarkan sejarahnya tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan kepada generasi berikutnya. Warisan yang ditinggalkan oleh Majapahit, baik dalam bentuk karya sastra, arsitektur, maupun nilai sosial, tetap relevan hingga saat ini. Sebagai salah satu fondasi dari kebudayaan Indonesia, Majapahit memberikan inspirasi bagi bangsa yang multikultural dalam membangun persatuan dan kesatuan, sekaligus menghargai keragaman yang ada. Dengan demikian, Majapahit tidak hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya warisan budaya dalam membangun identitas bangsa.

Daftar Pustaka.

Dardjowidjojo, S. (2011). Majapahit dalam Lintasan Sejarah. Malang: Bayumedia Publishing.

Hadi, S. (2015). Cerita Rakyat dan Legenda di Indonesia. Yogyakarta: Narasi.

Mulyadi, M. (2007). Warisan Budaya Majapahit. Yogyakarta: Media Pressindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun