Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, hilangnya kejujuran, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona dalam Haryanto (2012), karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
Pendidikan karakter di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan sejak lama. Berbagai upaya ditempuh oleh pihak sekolah guna menerapkan pendidikan karakter. Salah satu upayanya dengan menerapkan sistem Boarding school . Pendidikan dengan sistem Boarding School ini diharapkan efektif untuk mendidik kecerdasan, ketrampilan, pembangunan karakter dan penanaman nilai-nilai moral peserta didik, sehingga anak didik lebih memiliki kepribadian yang utuh dan khas. Dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, baik di sekolah, asrama dan lingkungan masyarakat yang dipantau oleh guru-guru selama 24 jam. Kesesuaian sistem boarding-nya, terletak pada semua aktivitas siswa yang telah diprogramkan, diatur dan dijadwalkan dengan jelas. Sementara aturan kelembagaannya sarat dengan muatan nilai-nilai moral (Khamdiyah, 2013). Sistem boarding school juga menekankan pada pendidikan kemandirian. Aplikasi pembelajaran lebih mudah dilaksanakan. Selain itu, metodologi pendidikan karakter berupa keteladanan dan pengajaran akan lebih terarah dan efektif . Implementasi pendidikan karakter tidak hanya berlangsung di asrama saja, namun juga terjadi sinkronisasi antara pendidikan di asrama dan kegiatan di sekolah.
Sekolah islam berasrama atau Islamic Boarding School merupakan trend baru sistem pendidikan islam di Indonesia. Sistem pendidikan ini menganut sistem kehidupan dan tata nilai dalam pesantren yang sangat kental dengan nilai-nilai agama, ketat dan eksklusif. Dengan sistem pendidikan ini diharapkan bisa meminimalisisr hal-hal yang akan merusak akhlak dan perilaku siswa. Dalam Islamic boarding school tidak hanya dikembangkan tata nilai dalam kepesantrenan tapi juga di terapkan sistem pendidikan yang outputnya diharapkan memiliki keunggulan dalam bidang akademis, sekaligus mampu menunjukan perilaku yang baik. Oleh karena itu banyak masyarakat yang menaruh minat pada system pendidikan di Islamic Boarding School ini (Iskandar : 2008). Sekolah semacam ini diharapkan bukan hanya mampu menghasilkan out-put dengan kualitas akademis yang optimum saja, melainkan pembentukan karakter siswanya yang patut dibanggakan.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah binaan Kementerian Agama RI yang menerapkan sistem asrama di sekolahnya. Diharapkan dengan sistem ini dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat. Sebuah impian mulia yang harus kita wujudkan bersama-sama, agar tercipta kader-kader pemimpin bangsa di masa depan yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan memiliki integritas demi kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya.
Sesuai dengan visi dan misi yang ingin di capai oleh MAN Insan Cendekia Serpong, khususnya dalam rangka intensifikasi pembinaan keimanan dan ketaqwaan serta ketertiban kehidupan diasrama, maka pengelola telah mengangkat enam guru bina asrama yang berperan sebagai fasilitator,konselor dan pendidik. Untuk mengkoordinasi kegiatan pembinaan tersebut, kepala madrasah mengangkat satu orang wakil kepala madrasah bidang keasramaan dan pembinaan iman dan taqwa.
Program yang dilaksanakan di MAN Insan Cendekia dalam pembinaan karakter diarahkan pada upaya memunculkan kesadaran, partisipasi dan tanggung jawab. Yang tidak boleh dilupakan adalah siswa-siswi yang ada dalam pendidikan di MAN Insan Cendekia serpong adalah siswa-siswi yang memiliki potensial akademik baik dengan kecerdasan di atas rata-rata, oleh karena itu harus dipadukan tiga kecerdasan; intelegensi, emosi dan spiritual. Dengan begitu semua program pembinaan imtaq untuk membentuk karakter yang baik tidak lepas dari orientasi di atas. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibuatlah program kegiatan sebegai berikut:
1. Shalat fardu 5 waktu secara berjamaah
Seluruh siswa diwajibkan untuk melaksanakan sholat fardhu lima waktu secara berjamaah di masjid yang dilanjutkan membaca wirid dan doa setelah sholat shubuh dan magrib. Untuk guru dan karyawan yang tinggal di dalam lingkungan asrama menemani siswa pada saat sholat fardu berjamaah.
2. Shalat Tahajjud berjamaah
Shalat tahajjud merupakan salah satu cara untuk bisa menggugah dan membangun spiritualitas siswa guna meningkatkan kejernihan hati, kecintaan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Oleh karena itu siswa dianjurkan untuk melaksanakannya pada beberapa malam, minimal satu kali dalam seminggu.
3. Mengucapkan salam
Untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan asrama dan sekolah , maka diwajibkan kepada seluruh siswa, guru dan karyawan untuk membiasakan diri mengucapkan salam jika bertemu satu dengan yang lain.
4. Akhlakul karimah
Akhlakul karimah merupakan cara hidup siswa-siswi dan civitas akademi lainnya yang menunjukan perilaku yang baik. Dalam pemberlakuan akhlak yang mulia ini, para siswa diawasi dengan menggunakan reward dan punishment. Selain itu dalam sistem pendidikan kepada para siswa dipakai juga metode keteladanan dari para guru. Dalam akhlakul karimah ini ditanamkan kepada siswa bagaimana berperilaku kepada guru, berperilaku kepada sesama teman dan berperilku kepada masyarakat di lingkungan sekolah.
5. Tausyah/Ceramah
Program ini merupakan wahana strategis untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan juga mengembangkan sisi kepercayaan diri siswa. Siswa diberi kebebasan seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan tema yang akan disampaikan atau topic-topik yang berkembang di masyarakat. Biasanya tausyiah ini dijadwalkan secara bergiliran pada waktu setelah sholat dzuhur selama 10 menit. Tausyah ini disampaikan dengan menggunakan bahasa asing, siswa dapat memilih antara bahasa arab atau bahasa inggris.
6. Pembinaan Kedisiplinan
Pembinaan kedisiplinan di sekolah berasrama merupakan bagian yang sangat penting. Karakter akan tumbuh baik jika siswa mampu menumbuhkan sikap disiplin pada dirinya. Untuk mengontrol kedisiplinan ini dibuatlah alat yang berguna sebagai kontrol yang disebut dengan tata tertib. Tanpa ada aturan tata tertib yang baik, siswa akan berbuat semaunya sendiri, tidak menghargai aturan dan akhirnya akan merusak tatanan sekolah. Tata tertib di MAN Insan cendekia serpong ini mencakup tata tertib di sekolah dan kehidupan di asrama .
Supaya pembinaan kedisiplinan ini berjalan dengan semestinya, maka kepala madrasah mengangkat beberapa guru dan karyawan sebagai “Tim Tata Tertib” atau dikenal dengan sebutan tim tatib. Tim tatib ini bertugas untuk membina, mengontrol dan menegakkan kedisiplinan di kalangan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong. Jika ada kasus pelanggaran maka tim inilah yang akan melakukan identifikasi, analisis dan penganganan kasus pelanggaran tersebut.
7. Pembinaan Kejujuran
Pembinaan karakter kejujuran disekolah bisa ditumbuhkembangkan salah satunya melalui proses ujian sekolah. Siswa tidak dibenarkan mencontek saat ujian. Pembinaan kejujuran ini merupakan hal yang sangat serius ditangani di MAN insan cendekia serpong, dengan pembinaan karakter ini diharapkan menjadi budaya tidak mencontek selama ujian dalam kondisi apapun. Jadi pada awal pendidikan di MAN insan cendekia serpong siswa sudah di pahamkan akan pentingnya kejujuran, dan ini juga didukung oleh bantuan kakak kelasnya untuk menyampaikan bahwa di sekolah ini memiliki budaya tidak mencontek. Saat ulangan tidak ada yang mengawasi menjadi pemandangan yang biasa terlihat di sekolah ini, walaupun tidak ada guru yang mengawas, siswa tidak akan berani untu mencontek, karena kesadaran ini dimunculkan dari dalam diri siswa itu sendiri. Walaupun pada awalnya perlu usaha serius untuk membiasakan karakter jujur tersebut.
8. Pembinaan kesadaran berbagi dengan lingkungan sekitar.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan maka diadakan kegiatan-kegiatan yang bisa menumbuhkan kesadaran berbagi dan kepedulian terhadap lingkungan, diantaranya adalah “sekolah ahad” dalam kegiatan ini anak-anak kecil usia TK-SD yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah diundang untuk datang kemudian siswa-siswi MAN Insan cendekia Serpong akan memberikan atau membagi ilmunya, misalnya mengaji, berbahasa, dan pengetahuan lainnya dengan metode penyampaian yang bervariasi. Terkadang siswa sekolah ahad tersebut sesekali diajak untuk rekreasi sambil belajar ke tempat lain seperti taman kota,
Beberapa poin diatas merupakan sebagian bentuk pendidikan karakter di MAN insan cendekia serpong. Untuk bisa mewujudkan pembinaan tersebut diperlukan pola pembinaan yaitu meliputi peneladanan, kesadaran, pembiasaan, penegakan hukum akibat, dan pola pembinaan yang memandirikan siswa. Semoga pembinaan yang diterapkan di MAN insan Cendekia Serpong bisa menjadi salah satu bentuk pendidikan karakter yang bisa membentuk kader-kader pemimpin bangsa di masa depan yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan memiliki integritas dan semoga pembinaan ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan di sekolah lain.
(Ditulis oleh Tina Yulistania, Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi UNJ)
Sumber Rujukan :
Khamdiyah.2013. Skripsi : Sistem Boarding School dalam Pendidikan Karakter siswa kelas VII MTS Nurul Ummah Kotagede Jogjakarta. UIN Sunan Kalijaga : Tidak dipublikasikan
Haryanto.2012.Pengertian Pendidikan Karakter dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/.
Iskandar,Iis.2008. Sistem Pembinaan Akhlak Siswa di Islamic Boarding School.UMJ:tidak dipublikasikan
Profil MAN Insan Cendekia Serpong dalam www.ic.sch.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H