Mohon tunggu...
Timotius Cong
Timotius Cong Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penginjil

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Masalah akan Membuat Manusia Bertobat?

17 Mei 2020   08:37 Diperbarui: 17 Mei 2020   08:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti pada saat kita memakai kaca mata hitam, kita akan melihat semua orang hitam. Saat kita memakai kaca mata biru, kita akan melihat semua orang biru. Pada saat kita yang memiliki hati yang kotor, melihat orang lain dengan hati kotor. 

Maka yang terlihat semua orang lain penuh dosa. Padahal itu adalah dosa kita. Makanya, Tuhan Yesus menegur orang Farisi yang sering menghakimi orang lain dan melihat kesalahan orang lain.

 Seolah-olah Tuhan Yesus ingin berkata, "tahu tidak kalian, saat kamu melihat balok dosa di mata orang lain, sebenarnya itu adalah balok dosamu, bukan dosa orang lain." Dengan berkata, "Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:3)."

Bagaimana agar istri orang tersebut bisa melihat cucian tetangganya dengan jelas? Istri orang tersebut  harus membersihkan dulu kaca jendela mereka, baru bisa melihat dengan jelas. Jika kaca jendela mereka sudah dibersihkan istri tersebut pasti akan mengetahui bahwa cucian tetangga mereka sudah bersih. Hal itu juga yang Tuhan Yesus katakan kepada orang Farisi, " Hai orang farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih (Matius 23:26)." Tuhan Yesus ingin katakan, setelah kamu membersihkan dosamu, maka kamu akan melihat jelas bahwa orang lain tidak bersalah. 

Demikian juga kepada kita. Bagaimana kita bisa melihat, apakah orang berdosa atau tidak? Marilah, bersihkan dosa kita terlebih dahulu, baru kita bisa melihat orang lain bersih atau tidak. 

Bagaimana kita bisa membersihkan dosa kita? Yaitu dengan mengakui dosa kita, dan meminta ampun kepada Tuhan Yesus. Hanya Dia yang bisa menyucikan dosa kita.

2. Sebelum menilai dan menghakimi orang lain. Terlebih dahulu, lihatlah kekurangan diri kita sendiri. setelah itu, anda akan melihat kesalahan orang lain tidak sebesar kesalahan yang kita pernah lakukan pada orang lain. Maka kita tidak akan menuntut orang lain bertobat, tetapi diri kita yang akan bertobat.

Satu kali ada seorang suami teriak keras-keras dengan mata tertuju pada istrinya, berkata, "Kamu buang angin ya?" Istrinya menjawab, "Ya.". suaminya langsung marah-marah, "Gimana sih kok buang angin depan orang, bau banget." Istrinya dengan kesal langsung bilang, "Saya buang angin sekali aja, kamu sudah teriak-teriak. Kamu tiap hari berkali-kali buang angin, saya diam dan tidak mempermasalahkan." 

Faktanya, suaminya memang punya kebiasaaan buang angin, 1 hari bisa 20x. Apalagi setelah habis makan pedas. Setelah mendengar perkataan istrinya, suaminya tersipu malu. Dan tidak bisa berkata apa-apa, hanya menjawab, "Iya ya..." 

Itu yang terjadi pada kita, bukan? Seringkali, bau dari angin yang dibuang orang lain kita besar-besarkan, tetapi angin yang kita buang, kita anggap wangi. Padahal baunya minta ampun. Tetapi, orang lain tidak mempermasalahkan apa yang kita perbuat. 

Maka Tuhan Yesus berkata kepada orang Farisi yang mau mencari kesalahan Yesus dengan menangkap seoerang perempuan berzinah. Mereka mau agar Tuhan Yesus menghakimi perempuan tersebut menurut Hukum Taurat. Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu (Yohanes 8:7)." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun