Sementara kondisi keluarga Ivana kala itu serba keterbatasan sehingga tidak diurus. Nah, otomatis anak yang terlahir pun berstatus asing.
Perkara status ini pernah membuatnya batal tampil di India untuk sebuah turnamen yunior. Gara-garanya, Ivana tidak punya paspor.
Meski dibantu KONI dan PBSI untuk pembuatan dokumen kewarganegaraan sementara, Ivana butuh lima tahun untuk bisa diakui. Ia merasa kecewa dan sedih sekali, padahal budaya, bahasa, hingga bertanding membawa nama Indonesia, namun sulit sekali baginya mendapat pengakuan tersebut.
Hingga pada akhirnya usai Ivana berjumpa dengan Presiden Soeharto saat tim Uber Cup 1981 diterima di Istana Negara. Ivana berdialog dan menyampaikan bahwa saat itu statusnya masih warga negara asing.
Soeharto pun langsung menugaskan asistennya untuk diproses. Sekitar enam bulan kemudian Ivana pun menerima SKBRI.
Delapan tahun sejak menerima SBKRI, Ivana gantung raket dan alih profesi jadi pelatih hingga berbisnis pakaian sport merek Elvana. Pada 2000-an, Ivana dipercaya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Roy Suryo jadi staf khususnya. Kini, Ivana aktif di PT Djarum.
Oleh Sony Kusumo
Salam Trade SurplusÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H