Rumah Rengasdengklok menjadi saksi sejarah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disiapkan dan ditulis. Djiaw Kie Siong sendiri merupakan keturunan Tionghoa Hakka yang menjadi tentara PETA untuk berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
Kisah para pejuang keturunan Tionghoa itu bisa menjadi contoh bagi para kaum muda untuk semakin mencintai bangsa Indonesia. Mari kita berkarya mengisi kemerdekaan dengan semangat keberagaman.
Sejarah panjang suku Tionghoa yang tak bisa dilepaskan dari kisah perjuangan bangsa Indonesia..
Hubungan bangsa Indonesia dengan suku Tionghoa memang tidak bisa dipisahkan, meski sempat beberapa kali mamanas akibat hembusan isu soal SARA, namun sejatinya mereka telah berjuang bersama sejak jaman dahulu kala. Jangan sampai karena adu domba persaudaraan antar suku di Indonesia dan suku Tionghoa terusak oleh perselisihan.
Para nenek moyang telah meninggalkan sejarah baik tentang persaudaraan di Bumi Nusantara, semuanya harus kita jaga demi kemajuan bangsa Indonesia di pentas dunia. Mereka atau bangsa lain yang mencoba adu domba ke bhinekaan Indonesia dengan mengadu domba antar suku, tujuan mereka atau bangsa lain tidak ingin Indonesia menjadi maju, kuat dan sejahtera seperti kala Majapahit menaklukkan Asia dan ketika suku di Indonesia semua bergandeng  melawan Kolonial Belanda.
Biarlah sejarah terus diukir dengan semangat persatuan agar anak cucu kita kelak bisa menikmati apa yang sudah dibangun seperti kita sekarang menikmati perjuangan nenek moyang kita dalam mendirikan Indonesia.
Tanah tumpah darah, tanah kelahiran, tanah sampai akhir hayat dan tanah air, satu nusa satu bangsa, bangsa Indonesia...
Oleh : Sony Kusumo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H