Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Trump & Prabowo: Analisis Kebijakan Ekonomi & Geopolitik

6 November 2024   22:38 Diperbarui: 7 November 2024   06:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketergantungan Indonesia pada impor pangan masih tinggi. Rencana kemandirian pangan ini memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Prabowo diperkirakan fokus pada kemandirian ekonomi Indonesia, terutama melalui peningkatan produksi pangan dan energi domestik. 

Fokus Prabowo pada ketahanan nasional dapat berdampak pada stabilitas harga domestik jika impor pangan dikurangi terlalu cepat. Bank Dunia memperkirakan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu faktor utama yang dapat menjaga kestabilan inflasi Indonesia .

Pendekatan Geopolitik Trump

Trump terkenal dengan pendekatan keras terhadap negara-negara seperti China dan Iran, serta penarikan AS dari berbagai kesepakatan internasional.

Ketegangan AS-China meningkat signifikan di bawah Trump, yang meningkatkan tarif hingga puluhan miliar dolar pada produk China. Ini menciptakan persaingan ekonomi yang memengaruhi banyak sektor, mulai dari teknologi hingga manufaktur.

Trump memperkuat aliansi dengan Israel dan beberapa negengah, khususnya Arab Saudi, tetapi hubungannya dengan sekutu Eropa menjadi lebih renggang. Jika Trump terpilih lagi, ketegangan di kawasan Timur Tengah dan Pasifik diperkirakan akan meningkat.

Pendekatan Geopolitik Prabowo

Prabowo memiliki pandangan strategis untuk menjaga netraesia dalam konflik global dan meningkatkan peran Indonesia di kawasan ASEAN.

Di bawah pengaruh Prabowo, anggaran pertahanan Indonesia saat dahulu masih menjabat menteri pertahanan meningkat secara signifikan hingga mencapai 0,8% dari PDB, atau sekitar Rp 131 triliun pada 2023. Ini mencerminkan fokus yang kuat pada modernisasi militer dan penguatan ketahanan nasional dalam menjaga stabilitas.

Pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, Kementerian Pertahanan Indonesia menerima alokasi anggaran sebesar Rp 165,16 triliun. Jumlah ini mencakup berbagai kebutuhan pertahanan, termasuk anggaran untuk Markas Besar TNI dan ketiga matra TNI (AD, AL, AU) dengan rincian: Kementerian Pertahanan sebesar Rp 53,95 triliun, Mabes TNI Rp 11,17 triliun, TNI AD Rp 57 triliun, TNI AL Rp 24,75 triliun, dan TNI AU Rp 18,28 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun