Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Trump & Prabowo: Analisis Kebijakan Ekonomi & Geopolitik

6 November 2024   22:38 Diperbarui: 7 November 2024   06:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Carlos Barria/REUTERS dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari | sumber: ilustrasi kumparan

Kemandirian Ekonomi merupakan fokus utama Prabowo dengan meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi impor, terutama di sektor pertanian. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 10% kebutuhan pangan seperti beras dan gula, sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas kebijakan nasional.

Kebijakan Ekonomi Trump 

Trump kemungkinan akan melanjutkan kebijakan ekonominya yang proteksionis. Jika terpilih lagi, dia mungkin akan terus meningkatkan tarif impor untuk memperkuat manufaktur dalam negeri. Namun, kebijakan ini juga berisiko mengisolasi Amerika Serikat dari pasar global.

Menurut Bank Dunia, kebijakan proteksionisme Trump diperkirakan akan mengurangi PDB global sebesar 0,3% hingga 0,4% .

Anggota Kongres dari Partai Republik, sering disebut GOP (Grand Old Party) telah mendorong beberapa undang-undang dan kebijakan yang bertujuan untuk menahan atau mengatasi pengaruh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di berbagai bidang. Kebijakan tersebut meliputi upaya di sektor teknologi, investasi, keamanan nasional, dan perdagangan. Trump dan banyak sekutunya dalam Partai Republik sering menegaskan pentingnya "decoupling" yang akan "memisahkan" ekonomi AS dari ketergantungan pada Tiongkok.

Jika Senat mengesahkan rancangan undang-undang ini dan memasukkannya ke dalam anggaran federal, maka akan ada alokasi anggaran khusus untuk mendanai langkah-langkah yang dianggap penting dalam menghadapi RRT. Langkah-langkah ini sering mencakup pelarangan investasi di perusahaan Tiongkok yang terkait dengan militer atau meningkatkan pengawasan terhadap teknologi dari Tiongkok yang dianggap dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Salah satu contohnya adalah lolosnya  Undang-Undang  Foreign Adversarial Battery Dependence, yang melarang Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk membeli baterai dari enam perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan di China: Gotion, BYD, CATL, Envision, EVE, dan Lithium.

Trump kemungkinan besar akan memperkuat kebijakan semacam ini sebagai bagian dari pendekatan keras terhadap Tiongkok, seperti yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebelumnya.

Pengaruh pada Ketahanan Pangan dan Energi Dalam Negeri 

Trump selama kepresidenannya dulu cenderung skeptis terhadap perubahan iklim, bahkan menarik AS dari Perjanjian Paris dan mengutamakan eksplorasi minyak dalam negeri. Meski berhasil menekan harga energi domestik, kebijakan ini dikritik karena berdampak pada lingkungan.

Jika hal ini terulang, Indonesia di bawah Prabowo mungkin akan menghadapi lebih sedikit tekanan internasional terkait kebijakan iklim. Prabowo bisa saja lebih bebas dalam mengembangkan sektor energi konvensional seperti batubara atau minyak, walaupun masih harus menyeimbangkannya dengan komitmen global lain. Namun, untuk ketahanan pangan, perubahan iklim tetap menjadi tantangan besar, dan faktor ini bisa mempengaruhi pola produksi dan stabilitas pangan domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun