Pendidikan di Indonesia harus mampu menyesuaikan diri dengan tren ini melalui peningkatan keterampilan digital dan adaptasi terhadap teknologi. Kurikulum perlu lebih adaptif agar peserta didik siap menghadapi era pekerjaan baru.
Teknologi digital telah mempermudah akses terhadap pendidikan, namun pemanfaatannya di Indonesia masih belum optimal, terutama di daerah terpencil. Sebanyak 27.650 satuan pendidikan belum memiliki akses internet. Ini menunjukkan bahwa teknologi belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga memerlukan perhatian serius dari pemerintah.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan sumber daya alam dunia juga berdampak pada pendidikan. Kurikulum harus memasukkan isu keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim agar generasi mendatang lebih siap menghadapi tantangan global terkait lingkungan. Pendidikan lingkungan yang efektif dapat menjadi modal penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Ketidakpastian Geopolitik Global
Ketidakpastian geopolitik global, seperti ketegangan antarnegara dan krisis migrasi, dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan berdampak langsung pada anggaran pendidikan. Selain itu, disrupsi rantai pasokan global dapat mempengaruhi ketersediaan bahan-bahan pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Pendidikan di Indonesia harus bersiap menghadapi dinamika global ini, termasuk menguatkan literasi global siswa.
2. Reaktualisasi Ajaran Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan harus membebaskan manusia, baik dari sisi intelektual maupun moral. Ajaran ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan modern yang semakin kompleks.Â
Konsep "ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" mengajarkan keseimbangan antara pendidikan yang dipimpin dengan memberikan contoh (teladan), membimbing di tengah-tengah masyarakat, dan mendorong dari belakang agar siswa mandiri dalam proses belajar.Â
Filosofi ini menjadi pondasi yang kuat bagi pendidikan Indonesia untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan secara akademis, tetapi juga membangun karakter dan moral siswa dalam menghadapi tantangan global.
3. Relevansi Taksonomi Bloom untuk Pendidikan Indonesia