Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gerindra Cuma Katalis, Pimpinan PKS Sendiri yang Membunuh Partainya

1 November 2018   19:06 Diperbarui: 2 November 2018   11:00 4473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang mengemuka ke publik bukan lagi narasi mewarnai demokrasi barat dengan nilai Islami eksklusif--yang inklusif sudah dikapling PKB sebagai tubuh politik NU-- yang menghormati keberadaan negara bangsa, melainkan menguatnya wacana khilafah Islamiah dan syariat vulgar versi HTI.

Kini bukan lagi replikasi wacana Al Bana yang kita dengar, sudah berganti gema utopia dan kebencian Taqiuddin yang berkumandang di mana-mana. Jangan salahkan publik awam jika menyangka PKS sama saja dengan HTI. Ya, yang tampak kemudian PKS menjadi seolah-olah tubuh taqiah HTI.

PKS gagal mengawinkan politik elektoral dengan dakwah. PKS gagal membangun wacana nilai-nilai dan prinsip demokrasi dan ekonomi Islam sebagai alternatif kegagalan kapitalisme dan demokrasi individual barat. Gagasan ini yang justru kini diadvokasi oleh Ma'ruf Amin bersama PKB dan PPP, lawan politik elektoral PKS.

Mulut para politisi PKS di panggung legal hanya seperti toa, mikrofonnya menempel di bibir orang-orang Gerindra. Di panggung bawah, orasi-orasi tokoh seperti Neno Warisman justru lebih mirip agitasi HTI, dan sering pula serupa FPI, tak lagi menyerupai propaganda kaum tarbiyah.

Gagasan-gagasan PKS lenyap, senyap dari panggung politik. Politik elektoral bagi PKS direduksi menjadi semata-mata ajang rebutan kursi. Tak ada lagi perang gagasan. PKS sudah membunuh dirinya sendiri.

Mungkinkah kondisi ini diselamatkan dengan mengganti kepemimpinan Sohibul Iman, cs?

Terlambat. PKS adalah gunung api tua yang meletus hebat. Material vulkanik yang dimuntahkannya telah melahirkan anak gunung yang bertambah besar, Garbi. PKS hanya hanya akan berakhir sebagai danau kepundan landai di kaki gunung baru.

Bagaimana jika Garbi (Anis Matta, cs) mengkudeta kepemimpinan PKS?

Sama saja. Sebab kegagalan menerjemahkan ideologi ke dalam pragmatisme politik elektoral hanya keruntuhan salah satu pilar. Ada 3 pilar lain yang juga runtuh, bahkan mendahului. Akan kita bahas dalam artikel lain.

Sumber:

  1. Kompas.com (31/10/2018) "Perebutan Kursi Wagub Berujung Ancaman PKS DKI pada Pilpres 2019" 
  2. Kompas.com (10/08/2018) "PKS Klaim Berhak Isi Posisi Wagub DKI" 
  3. Suara.com (27/07/2018) "Presiden PKS Sohibul Iman : Prabowo Bukan Muslim yang Taat.
  4. Rakyat Merdeka Online (27/07/208) "Sohibul Iman Mengancam Prabowo Subianto."
  5. Detik.com (24/10/2018) "'Angin Surga' dari Prabowo untuk M Taufik."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun