Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Fahrenheit 451 dan Ketakutan-ketakutan Masa Depan Indonesia

22 Mei 2018   15:36 Diperbarui: 24 Mei 2018   01:00 4692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca artikel terkait perang melawan terorisme: Sertifikasi Penceramah dan Penalaran Compang-camping Politisi

Oleh ketakutan terhadap teror dan kebencian yang diproduksi kelompok-kelompok puritan fundamentalis, publik berkecenderungan menyerahkan kekebasannya. Dalam percakapan daring tampak jelas semangat untuk mendukung represi terhadap kebebasan berpendapat.

Kian mencemaskan jika melihat besarnya dukungan publik terhadap RUU Anti-Terorisme yang memuat pasal Guantanamo yang memberikan hak kepada aparatus koersif untuk bisa menahan terduga teroris selama 6 bulan tanpa pengadilan.

Orang-orang yang hidup selama masa Orde Baru seharusnya tahu persis bagaimana aparat koersif bertindak sewenang-wenang, dimobilisasi institusi politik (pemerintah) untuk memukul musuh-musuhnya. Kita baru saja memperingati 20 tahun kebebasan dari masa itu, dengan realita lapangan praktik-praktik peninggalan dua dekade lalu masih diterapkan.

Kini, oleh ketakutan-ketakutan akan terorisme, kita cendrung bereaksi membabi-buta, lupa jika pemberian wewenang berlebihan kepada aparatus koersif negara justru berpotensi menjerumuskan kita ke bentuk lain terorisme: official terrorism, teror yang dilakukan negara.

Kita pernah mengalaminya. Tiga puluh dua tahun lamanya!

Menyikapi kondisi Indonesia kini memang tidak mudah, Om-Tante. Kita sering berhadapan dengan pilihan-pilihan kebijakan yang seolah-olah simalakama (Baca: "Sertifikasi Penceramah dan Penalaran Compang-camping Politisi"). Jangan mudah menyerah untuk mencari jalan terbaik. Untuk mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Ya, Om-Tante. Semoga perlawanan terhadap teror dan aksi-aksi kebencian kaum puritan fundamentalis tidak menjerumuskan kita untuk mengarah kembali ke masa itu. Melek literasi mungkin salah satu kunci untuk mencegahnya.

Baca artikel-artikel lain tentang FILM & BUKU

***

Tilaria Padika

22052018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun