Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Toleransi, Bus, dan Kacang Goreng

22 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 22 Mei 2018   07:44 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari theyorkshirejigsawstore.co.uk

Saat dalam bus dari Juanda ke Bungurasih--tempat ketika kami akan dijemput panitia Surabaya sebelum berangkat ke Solo-- saya merasa perlu mengingatkan Bung Oleng agar ia tidak menikmati camilan di dalam bus, bahkan sekedar permen demi bertoleransi terhadap penumpang yang sedang berpuasa. Saya kuatir ia lupa sebab pada tangannya tergenggam sebotol air kemasan.

Saya dan Bung Oleng duduk sebangku, rapat dengan bahu yang bersentuhan. Tetapi karena merasa tidak enak jika peringatan saya didengarkan orang di belakang atau disamping, saya memilih sampaikan lewat SMS. "Ingat, Bro, orang-orang Surabaya sedang berpuasa. Kita perlu hormat dengan menahan diri untuk tidak makan atau minum di depan umum."

Seharusnya setelah membaca pesan di ponsel, ia cukup menganggukkan kepala atau sekedar berkata, "Ok." Tetapi ia mengetik pesan.

Ponsel saya berbunyi. Pesan dari Bung Oleng---yang duduk di samping saya itu---masuk. "Ok!"

***

Kami beristirahat sehari di Surabaya. Esok, setelah menikmati sarapan saat subuh bersama orang-orang yang bersantap sahur di terminal bus, kami lanjutkan perjalanan ke Solo menumpang bus  paling murah. Bus itu singgah ke begitu banyak tempat.

Selain demi berhemat, itu juga salah satu cara untuk tetap bersentuhan dengan denyut kehidupan rakyat. Merasakan gairahnya, kerja keras, harapan-harapan, gundah hati, kelelahan, bau keringatnya, dan tindakan-tindakan kurang ajar terbatas yang boleh muncul ketika hidup harus diperjuangkan.

Saya terbangun oleh udara yang mulai terasa panas, juga oleh teriakan pedagang asongan yang tidak rela kehilangan uang dari calon pembeli yang tertidur.

"Bung, mengapa orang-orang itu menjajakan makanan di saat puasa?" tanya Bung Oleng.

"Karena anak-anak efpei masih bobo," jawab saya sekenanya.

"Jadi efepei yang tertipkan mereka? Mengapa bukan Pol PP?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun