Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taufiq Ismail, Provokator? Haruskah Terusir?

24 April 2016   13:12 Diperbarui: 24 April 2016   13:17 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu tangis Taufiq memandang negeri ini, di suatu masa, dalam ketajaman imajinasi sebagai anak bangsa, yang ingin membanggakan negerinya.

Yah,
 Langit pertiwi belum merah, iga-iga di ufuk jauh masih menyimpan energi kekuatan nasionalisme bangsa untuk segera dijemput dengan kesungguhan.

Pegusiran beliau itu adalah secuil dari fenomena untuk segera memanggil kesungguh menjemput rasa nasionalisme itu. Sebelum rasa nasionalisme itu hilang ditelan keterlenaan bangsa atas bias dan puja-puja bisik kaum serakah dari belahan dunia sana.

Artinya, cinta sastra, cinta karya, cinta imajinasi, cinta kreasi, tidak akan pernah membendung seseorang untuk bersuara keras atas keberlangsungan hidup berbangsa. Karena ini adalah bumi Indonesia, bumi Pancasila. Ruh berke-Tuhanan dan keadilan sosial bagian yang tak terpisahkan untuk merajut demokrasi bangsa.

Salam Indonesia jernih, teduh, dan religius
 Semoga bermanfaat.

 

Kertonegoro, 24 April 2016
 Salam,

Akhmad Fauzi

 

Ilustrasi dari : iluni.net

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun