Maka dokter merujuk kembali saya ke Rumah Sakit Panti Rapih. Namun dokter mengatakan bahwa ada kemungkinan gigi saya tidak bisa diselamatkan. Tapi lagi-lagi dokter tersebut mengatakan semoga dokter spesialis bisa menyelamatkan gigi saya.Â
Setelah menerima rujukan dari Faskes 1, saya langsung ke RS Panti Rapih yang berjarak kurang lebih 2 kilometer dari Puskesmas. Sesampainya di sana, saya fotokopi dahulu KTP, BPJS, dan Surat Rujukan masing-masing 3 lembar. Loket BPJS di Panti Rapih ada di Lantai 2 buka jam 7-12 siang.Â
Saya tiba di loket sekitar pukul 10 pagi. Saya mengambil antrian. Menunggu sekitar 30 menitan dan saya dipanggil untuk mengurus pendaftaran dokter spesialis endodonsi. Saya terdaftar di hari Kamis besoknya dengan urut pasien 15.Â
Pegawai yang melayani di BPJS Panti Rapih membantu menjelaskan dengan baik, bahwa nanti pada hari Kamis saya ke loket BPJS 2 jam sebelum jadwal dokter untuk klaim administrasi. Saya sudah paham karena sudah punya pengalaman tahun 2018 silam.
Pada hari Kamis saya sampai di Panti Rapih pukul 09.30 WIB. Saya menunggu tidak begitu lama karena pasien BPJS saat itu agak sepi.
 Setelah saya beres mengurus klaim administrasinya, saya langsung menuju poliklinik gigi yang berada di Lantai 5. Lalu saya menuju bagian pendaftaran, suster mengecek tensi dan juga saturasi oksigen saya. Alhamdulillah semua normal tensi 102/73 dan saturasi 99.Â
Akhirnya tiba juga giliran saya setelah menunggu sekitar 2 jam, karena memang pas datang pasien yang dilayani nomor urut 5. Saya masuk keruangan, dokter yang menangani saya dokter yang sama 2018 lalu yakni drg. Krisnovianto, Sp.KG.Â
Lalu dokter mengecek kondisi gigi saya dan beliau menyampaikan bahwa gigi saya kondisinya sudah retak dan tidak bisa di PSA. Dokter lantas mencabut patahan gigi saya tersebut, lalu saya diminta menggigit kapas selama 1 jam.Â
Dokter menjelaskan untuk kembali ke Faskes 1 untuk memperbaharui rujukan ke Dokter Bedah Mulut dengan tindakan cabut gigi karena ternyata tidak bisa di PSA. Saya ucapkan terima kasih kepada dokter, kemudian saya diresepkan antibiotik.
Saya baru kembali mengurus rujukan minggu depannya karena pekerjaan di kantor tidak bisa ditinggal, Kamis saya kembali ke Puskesmas.Â
Dokter tidak memeriksa gigi saya, beliau langsung membuatkan surat rujukan baru ke Dokter Spesialis Bedah Mulut tujuannya ke Panti Rapih.Â