"Syifa, ga libur?"
Apakah ada yang salah dengan perkenalan kami dulu? Bahkan aku sudah menyebutkan namaku, nama lengkapku, nama panggilanku, dua kali. Ada rasa sungkan untuk memperbaiki kesalahan Ibu Syifa, sehingga aku tidak menolak ketika dia memanggilku Syifa. Akhirnya aku terbiasa memakai nama Syifa di depan Ibu Syifa. Aku membiarkan kesalahan Ibu Syifa sampai hari ini.
Ada apa dengan nama Syifa? Ada empat orang berbeda yang memakai nama Syifa bergelut dalam satu cerita. Ibu Syifa, penjual di kedai langganan rotiku. Ibu Syifa, anak pemilik kos yang kamarnya aku kontrak pertahun. Kak Syifa, yang sudah pindah dua tahun lalu karena KKN. Aku, yang dipanggil Syifa oleh Ibu Syifa penjual di kedai langganan rotiku.
Sepulang beli roti dari kedai Ibu Syifa sore tadi, aku memutuskan untuk bercerita kepada Ibu kosku yang namanya juga Syifa tentang kesalahan ibu Syifa menamai aku Syifa, besok pagi ketika aku dan dia jogging pagi. Berharap dipertemuan selanjutnya ketika aku singgah di kedai Ibu Syifa untuk membeli roti sepulang kuliah, atau ketika Ibu Syifa yang sedang mengangkat pakaian menegurku di depan rumahnya, dia memanggilku dengan nama yang pernah aku sebut saat awal perkenalan dulu.
Ditulis, 30 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H