Aku yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap tak percaya dan hanya bisa terdiam. Lalu, tanpa aku sadri dia telah di sampingku sambil memukul bahuku dan bertanya lagi .
“ Mengapa Kanjeng Putri kelihatan kebingungan dan gelisah?” Sontak aku hanya bisa menjawab:
“ Aku ingin mencari Batu Ajaib. “
Kemudian si kakek misteius ini hanya mengatakan bagaimana jika aku ikut dengannya ke suatu tempat yang bisa memberiku petunjuk soal Batu Ajaib tersebut . Ketika dalam perjalanan aku menemukan banyak hal ada semacam barang-barng wayang yang terpampang di dalam sebuah ruangan. Lalu aku ikut terus dengannya sampai aku tiba di suatu tempat. Di tempat tersebut ada sebuah kotak besar dan aku harus membuka sendiri kotak tersebut.
“ Kakek, haruskah aku membukanya sekarang?”
“ Iya, kau harus cepat membukanya sekarang juga!”
“ Baiklah.”
“ Tapi ingat hati-hati saat membukanya dan usahakan perasaanmu harus kosong dalam artian kamu tidak boleh berfikiran apapun tentang kotak besar tersebut.”
“ Aku akan mencobanya.”
Setelah itu aku mencoba untuk membuka kotak tersebut dengan hati-hati sambil mematuhi perintah dari kakek misterius tersebut. Setelah itu tak lama kemudian kotak tersebut telah terbuka dan yang membuatku sangat kaget adalah sebuah kaca besar. Aku bertanya padanya apa maksutnya dengan kaca, karena yang aku cari adalah Batu Ajaib bukan sebuah kaca yang besar. Tetapi, kemudian si kakek misterius tersebut tetap menyuruhku untuk mengambil kaca besar tersebut, sambil berkata jika kaca itu adalah sebuah Kaca Ajaib.
Setalah aku mengeluarkan Kaca Ajaib itu dalam kotak besar. Si kakek misterius itu menyuruhku untuk berkaca sambil mengatakan siapa diriku sebenarnya. Aku mencobanya satu kali tidak berhasil, kemudian kedua kalinya masih belum berhasil dan akhirnya percobaan yang ketiga kalinya dan berhasil. Awalnya hanya muncul sebuah asap dan asap itu tiba-tiba berubah menjadi seperti bayangan diriku tetapi, dia sangat berbeda dengan diriku dan dia bsa hidup. Kemudian bayanganku yang ada di kaca menatapku dengan tatapan yang aneh, dia menatapku sambil berkata padaku bahwa apa yang kamu lihat selama ini adalah palsu belaka. Aku yang tidak mengerti maksud dari perkataan tersebut hanya bisa diam sembil menatap bayaganku tersebut dengan tatapan penuh tanda tanya. Kemudian dia berkata lagi jangan pernah tertipu dengan dunia mu ini dan ingat ada dunia sebenarnya yang sedang menunggumu. Dan akhirnya banyanganku itu pun hilang tanpa ada jejak sama sekali.