Mohon tunggu...
Nur Fatikhah
Nur Fatikhah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mimpi yang Berujung Petaka

28 Oktober 2015   20:15 Diperbarui: 29 Oktober 2015   13:45 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

          Apa yang membuat aku ingin tetap disini. Kemudian aku menjawab jika ada suatu hal penting disini. Awalnya mereka tidak percaya tetapi, setalah aku memastikannya kepada mereka. Mereka baru percaya kepadaku. Dan mereka pun pergi meninggalkanku sendirian di gubuk itu. Aku memang sengaja menyuruh mereka pergi karena aku seperti pernah melihat dan mengalami semua ini”

          Aku mencoba untuk berkeliling di gubuk itu. Kemudian tiba-tiba saat aku mencoba untuk berkaca di depan cermin yang tidak menampakkan bayanganku. Aku melihat di depan cermin ada sesosok kakek misterius yang menggunakan baju dalang dan blangkon berdiri di belakangku. Aku lamgsung berbalik ke belakang untuk memastikan, dan benar saja, dia telah dibelakangku. Kemudian dia mengajakku ke sebuah tempat.

          Di tempat tersebut aku melihat sebuah kejadian. Ada seorang anak gadis yang memiliki wajah yang serupa denganku. Dia bernama Kinanti. Dia memiliki seorang saudara laki-laki bernama Kumang. Dan Kumang bukanlah seorang pemuda yang tampan yang seperti di dalam mimpiku. Kumang memiliki wajah yang cacat dan dia juga memiliki mental yang tidak waras. Dia sangat suka pergi ke taman bermain seperti anak kecil dan dia selalu beranggapan jika dia adalah seorang Pangeran. Setelah itu aku melihat jika mereka memiliki ayah yang selalu bertindak sewnangnya seperti seorang Raja dan dia sangat suka bermabuk-mabukan. Kemudian ayah mereka memiliki 3 istri. Istri pertamanya telah meninggal, istri keduanya bernama Rikaya sangat rakus dan memiliki sifat yang buruk dan istri ketiganya Hayati memiliki sifat yang baik.

          Setelah itu aku melihat sebuah kejadian jika Kinanti bersama Kumang berada di taman bermain. Dan Kumang memberitau Kinanti untuk mencari Batu Ajaib di dalam rumahnya. Dan setelah dia mencari dia menemukan sebuah emas yang banyak yang dikubur di pekarangan rumahnya. Melihat kejadian itu, salah satu dari anggota keluarga tersebut bernama Rikaya langsung ingin merebut emas tersebut. Akan tetapi, di saat kejadian tersebut Kinanti menjadi korban yang tewas. Karena dia mencoba untuk mempertahankannya. Sedangkan di tangan belakang Rikaya. Rikaya telah membawa sebuah belati. Dan pada saat terbunuhnya Kinanti. Hayati, yang merupakan istri kedua ayah dari Kinanti dan Kumang melihat kejadian tersebut dan dis yang menguburkan jasad Kinanti itu sendirian tanpa di bantu oleh orang lain di depan pekarangan rumahnya yang telah ditutupi oleh tumbuhan merambat. Setiap hari Hayati selalu menjenguk kuburan Kinanti dengan membawa bunga sambil menangis. Tak lupa juga, dia selalu merawat tumbuhan merambat yang terdapat di atas kuburan Kinanti.

“Apa maksud dari semua ini?”

“Itu adalah masa lalu saudaramu?”

“Apa?”

“Iya, kau sedang masuk ke dalam mimpi saudaramu ketika kau koma. Kalian adalah saudara kembar yang terpisah ketika ibu kalian melahirkan kalian di rumah sakit. Kau Reyna di rawat oleh keluarga yang kaya. Sedangkan Kinanti mengalami hal sulit dengn di rawat oleh keluarga yang miskin.

“Tetapi kenapa aku bisa masuk menjadi Kinanti ? Dan siapa kau? Apa hubunganmu dengan semua ini?”

“ Aku adalah kakek kalian (Kinanti, Kumang dan Reyna). Dan aku adalah seorang dalang. Aku sengaja memainkan cerita kerajaan ini ke dalam mimipimu agar kau bisa mengerti keadaanya dan ini juga salah satu permintaan dari Kinanti. Dan mengapa cerita awalnya sangat indah, karena cerita itu adalah cerita impian keluarganya Kinanti. Dan kenapa kau merasa aneh ketika ingin mencari Batu Ajaib. Karena itu adalah awal dari masalah sebenarnya yang muncul. ”

“ Ini tidak mungkin, tidak mungkin!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun