Selama beberapa dekade ini Kawasan Asia-Pasifik sangatlah bergantung kepada China sebagai mitra dagang utama sekaligus sebagai pendukung perekonomian saat terjadi krisis. Namun saat ini, perekonomian di Kawasan Asia masih menghadapi dampak yang berkepanjangan sebagai bagian akibat adanya pandemi covid-19 di China bahkan di seluruh dunia.Â
Pabrik Tesla bahkan Apple mungkin akan mampu kembali ke jalurnya setelah Beijing mengakhiri kebijakan nol-Covid. Akan tetapi, permintaan baru terhadap komoditas seperti minyak dan juga biji besi kemungkinan juga akan terus mengalami peningkatan harga-harga yang lebih lanjut di saat inflasi mulai mencapai puncaknya.Â
"Pembatasan Covid secara domestic yang dilonggarkan oleh China bukanlah menjadi solusi instan. Transisinya tidak akan berjalan dengan begitu mulus dan tentunya akan menjadi sumber ketidakpastian hingga kuartal Maret, " kata Ell.
Indonesia sendiri masih optimis dalam menghadapi "masa berat" ini bahkan Presiden Joko Widodo juga mengharapkan Indonesia tidak akan terkena dampak dari resesi global.Â
"Kalau kita mampu melewati turbulensi di tahun 2022 kemarin, kita harapkan nanti, ditahun 2023 ini, tahun ujian, dimana jika kita bisa melewatinya insyaallah di tahun 2024 akan lebih mudah lagi bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia," kata Jokowi kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke Pasar Tanah Abang, Senin (2/1).Â
Saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan bahwa tahun ini akan menjadi "ujian yang sangat berat" bagi bangsa Indonesia.Â
"Seluruh pemangku kepentingan termasuk dalam KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) akan terus berupaya dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional khusunya dalam sector keuangan," kata Sri Mulyani.Â
Sri Mulyani optimis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan berada di rentang angka 5% sampai 5,3%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuarta keempat lalu diprediksi akan "sedikit melambat" apabila dibandingkan dengan kuartal ketiga yang mana mencapai angka 5,72%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H