Mohon tunggu...
Tiara Safitri
Tiara Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Let your smile change the world, but don't let the world change your smile.

Teruslah Berkarya Tanpa Henti ! Dream as high the skies ! If you fall, you will fall among the stars .

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menurut Ilmu Ekonomi: Pentingkah Berinteraksi dengan Dunia Internasional?

22 Februari 2024   10:50 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

A. Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kita akan saling bergantungan untuk saling melengkapi kekurangan yang ada pada setiap manusia. Itulah sebabnya manusia melakukan pertukaran dan spesialisasi. Berdasarkan konteks internasional (global), sikap saling membutuhkan tersebut diekspresikan dalam hubungan antarnegara. Menurut sudut pandang ilmu ekonomi, motivasi hubungan antarnegara dianggap sebagai proses alokasi sumber daya ekonomi antarnegara dalam rangka meningkatkan derajat (utilitas) hidup bersama. Hal tersebut menyebabkan pengusaha-pengusaha kapitalis pada era 1990an menginvestasikan ratusan miliar US$ di negara-negara komunis seperti China, Vietnam, dan negara-negara Eropa Timur. Setiap negara yang melakukan kerja sama internasional pasti mengharapkan hasil yang lebih baik.

Interaksi dengan dunia internasional merupakan siklus ekonomi yang membahas tentang saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan negara-negara berkembang yang sangat membutuhkan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif dalam jangka panjang.

Interaksi dengan dunia internasional mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Ekonomi International meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara individu dari Negara yang satu dengan Negara yang lain. Interaksi dengan dunia internasional meliputi bagaimana hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua negara tersebut maupun antar beberapa negara.

Cakupan kerja sama ekonomi internasional menjadi sangat luas, misalnya ada yang langsung memberikan manfaat dan ada juga yang baru memberi manfaat dalam jangka panjang. Kerja sama ekonomi yang dapat langsung memberikan manfaat adalah perdagangan internasional, negara-negara yang melakukannya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang, jasa, dan faktor produksi, misalnya adanya impor mobil dari Korea Selatan membuat masyarakat Indonesia dapat menikmati mobil dengan harga yang lebih murah. Kerja sama yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya adalah penanaman modal langsung. Pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam bidang industri di Indonesia membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi. Apabila besar dan tingkat pertambahan perdagangan antarnegara dapat memberikan gambaran awal tentang adanya ketergantungan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan antarnegara tampaknya makin besar.

Ada beberapa teori perdagangan internasional adalah sebagai berikut.

  • Merkantilisme (Merchantilism)
  • Keunggulan Absolut (Absolut Advantages)
  • Keunggulan Komperatif (Comparative Advantages)
  • Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantages of Nations)

B. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Transaksi ekonomi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan, transaksi modal dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang dan jasa sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa, sehingga neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan pengeluaran serta perubahan neto cadangan devisa. Menurut Balance of Payments Manual (BPM) yang diterbitkan oleh IMF (1993), definisi balance of paymen: (BOP) secara umum dapat diartikan sebagai berikut.

BOP (balance of payment) merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai "double-entry bookkeeping" sehingga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debit. Secara umum, pada suatu negara Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau Balance of Payment (BOP) berguna sebagai berikut.

  • Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi Internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri.
  • Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi Internasional suatu negara.
  • Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi Internasional.
  • Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
  • Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan BOP.
  • Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan, GDP, dan sebagainya.

Tujuan penyusunan neraca pembayaran ini adalah untuk memberitahukan kepada pemerintah dan siapa saja yang membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional dari negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Data-data seperti ini sangat diperlukan bagi penyusunan kebijakan-kebijakan moneter, fiskal dan perdagangan. Bagi kalangan swasta, data-data pada neraca pembayaran itu juga penting untuk menyusun perencanaan dan strategi bisnis. Adapun tujuan analisa neraca pembayaran yang berbeda-beda dan perbedaan ini menentukan pola analisisnya. Kesukaran timbul dalam penentuan secara umum pola analisa tersebut, beberapa masalah atau kekeliruan yang sering timbul dalam analisa neraca pembayaran antara lain :

  • Seringkali mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalan neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain.
  • Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar.
  • Keputusan untuk memberi bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan (misalnya diukur dengan penghasilan per kapita) bukan atas dasar pertimbangan neraca pembayaran. Seperti misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayarannya dan Inggris defisit, tidak berarti Indonesia memulai memberi bantuan pada Inggris

C. Neraca Lancar

Neraca lancar (current account) adalah bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang di produksi selama periode satu tahun atau kurang (pembayaran-pembayaran jangka pendek). Neraca Lancar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Neraca Perdagangan (Balance of Trade) yaitu neraca yang mencatat transaksi impor dan ekspor barang-barang selama satu periode, Neraca Jasa (Balance of Services) adalah neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu, dan Neraca Nonbalas Jasa (Transfer Payment) merupakan neraca yang mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa.

Neraca lancar mencatat hal-hal berikut:

  • Ekspor dan Impor barang tampak merupakan transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang di ekspor atau di impor, perbelanjaan para pelancong dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, Bunga keatas modal yang diinvestasikan dan deviden).
  • Ekspor dan Impor jasa (barang tidak Nampak) merupakan transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang di ekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, Bunga keatas modal yang diinvestasikan dan deviden).
  • Pembayaran pindahan netto ke luar negeri, ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu "membayar" dalam bentuk uang/jasa. Contoh dari pembayaran pindahan adalah bantuan suatu negara Arab ke Afghanistan atau bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirim uang untuk membiayai perjalanan anak-anak bersekolah di luar negeri.

D. Neraca Modal

Neraca modal menunjukkan perubahan dalam aset (harta kekayaan) penduduk domestik di luar negeri dan aset penduduk luar negeri di dalam negeri, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi investasi langsung, pembelian atau penjualan surat berharga (saham, obligasi dan surat berharga lainnya), perubahan dalam tagihan bukan bank dan tagihan bank negara itu terhadap kewajiban orang asing. Kenaikan aset penduduk di luar negeri dan pengeluaran di dalam negeri untuk aset penduduk luar negeri merupakan arus keluar modal (capital outflow) atau debit (-), hal itu menyebabkan pembayaran kepada pihak asing. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penurunan dalam aset penduduk di luar negeri dan kenaikan aset penduduk luar negeri di dalam negeri merupakan arus masukan modal atau kredit (+), hal itu menimbulkan penerimaan dari penduduk luar negeri.

Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan aset-aset finansial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan dan investasi langsung. Singkatnya, neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu (penerimaan dan pembayaran jangka panjang). Neraca modal dibedakan menjadi dua bagian yaitu Neraca Modal Pemerintah (Official Capital) merupakan neraca yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor Pemerintah dan Neraca Modal Swasta (Private Capital) adalah neraca yang mencatat arus keluar masuk modal sektor swasta (dunia usaha).

E. Neraca Penyeimbangan (Settlement Account)

Neraca penyeimbang adalah bagian dari BOP yang menjelaskan bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai atau bisa disebut juga sebagai catatan upaya pemerintah untuk membiayai surplus dan defisit pada BOP. Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol, maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan defisit neraca lancar dengan surplus dan defisit neraca modal adalah sama dengan nol. Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik menurun. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestic, sebaliknya neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar surplus domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang, begitu pula neraca modal selalu dalam keadaan seimbang. Hal yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.

Contoh:

  • Neraca berjalalan + 40
  • Neraca modal jangka panjang + 20
  • Modal keuangan swasta -- 30
  • Neraca Keseluruhan + 30
  • Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral - 30

Contoh di atas menggambarkan bahwa dalam neraca berjalan terdapat surplus sebanyak Rp 40 triliun dan aliran modal jangka panjang memperoleh surplus sebanyak Rp 20 triliun. Aliran modal keuangan swasta terdapat defisit sebanyak Rp 30 triliun dan menyebabkan neraca keseluruhan hanya memperoleh surplus sebanyak Rp 30 triliun. Surplus dalam neraca keseluruhan berarti negara itu menerima Rp 30 triliun dari negara-negara lain. Hal ini menyebabkan cadangan valuta asing bank sentral bertambah dengan jumlah yang sama. Akibat dari pertambahan cadangan ini maka neraca pembayaran telah menjadi seimbang, yaitu aliran uang dan modal yang masuk dan keluar adalah telah sama banyaknya. (Catatan: dalam neraca pembayaran tanda negatif (-) dalam perubahan cadangan valuta asing menggambarkan pertambahan cadangan, dan tanda positif (+) berarti pengurangan cadangan valuta asing bank sentral).

F. Neraca Keseluruhan

Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan. Walaupun aliran modal, ekspor dan impor jasa menggambarkan keadaan yang kurang menggalakkan dan memprihatinkan neraca keseluruhan masih menunjukkan gambaran yang semakin membaik. Surplus neraca keseluruhan meningkat dari hampir US$ 4 miliar menjadi lebih US$ 5 miliar. Faktor utama yang menyebabkan arah aliran yang menggalakkan tersebut adalah perbaikan dalam neraca perdagangan yang telah mengalami peningkatan sangat besar. Surplus neraca perdagangan yang besar tersebut mampu menutupi defisit dalam neraca perdagangan jasa dan defisit dalam aliran modal. Surplus yang besar dalam neraca perdagangan menyebabkan pula perubahan neraca transaksi berjalan dari defisit menjadi surplus.

Data neraca pembayaran tahun 2000/01 menunjukkan walaupun neraca keseluruhan dalam keadaan surplus, akan tetapi kedudukannya kurang kukuh. Apabila perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat kembali, impor akan mengalami kenaikan yang pesat. Begitu juga ekspor-impor jasa neto defisitnya akan semakin meningkat. Seterusnya pengaliran modal pemerintah (yaitu kecondongan pemerintah untuk meminjam dari negara lain) belum tentu dapat dikurangi. Apabila hal-hal yang dinyatakan ini berlaku, kedudukan neraca pembayaran yang kukuh hanya mungkin berlaku apabila neraca perdagangan dan aliran modal swasta semakin bertambah kukuh. Menciptakan hal tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama pemerintah, administrasi pemerintahan, pengusaha dan juga masyarakat pada umumnya, contohnya, aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan politik dan sosial masyarakat. Seterusnya neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat. Disamping para pengusaha perlu berusaha ke arah itu, dorongan sangat diperlukan.

G. Pasar Valuta Asing dan Penentuan Nilai Tukar Mata Uang

Pasar Valuta atau yang biasa disebut Valas adalah pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Valuta asing (foreign exchange) adalah mata uang negara lain (foreign currency) dari suatu perekonomian, misalnya valuta asing bagi perekonomian Indonesia adalah mata uang lain selain rupiah, misalnya yen (Jepang), ringgit (Malaysia) dan bath (Thailand). Biasanya mata uang negara-negara lain diperdagangkan dalam suatu negara atau Kawasan ekonomi, bila hubungan ekonomi baik bilateral (antar dua negara) maupun multilateral (lebih dari dua negara), relative baik atau intensif, misalnya ketiga mata uang di atas digunakan atau diperdagangkan di Indonesia karena hubungan ekonomi dengan ketiga negara tersebut relative baik dan intensif tetapi mata uang Brasil tidak diperdagangkan di Indonesia karena Indonesia tidak memiliki hubungan langsung atau intensif dengan Brasil, agar dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang yang dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata uang negara lain. Harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu unit mata uang lain. Istilah lain dari rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar (exchange rate). Bila dikatakan nilai tukar rupiah adalah Rp.10.000,00/US$, maka untuk memperoleh satu unit US$ harus disediakan sebanyak 10.000 unit rupiah. Jika kita ingin membeli satu unit komputer seharga US$ 600,00 per unit, maka rupiah yang harus disediakan adalah 6 juta unit. Sederhananya, harga komputer per unit adalah Rp.6 juta. Cara lain untuk menulis nilai tukar adalah dengan menulis berapa harga per rupiah terhadap US$. Bila harga per US$ adalah Rp.10.000,00 maka harga per rupiah adalah 1/10.000 US$ karena penulisannya lebih rumit, maka penulisan yang digunakan dalam buku ini adalah US$ 1,00 = Rp.10.000,00. Pengertian tersebut dikenal sebagai nilai tukar (kurs) nominal (nominal exchange rate). Jadi apabila orang mengatakan kurs di antara dua negara, yang dimaksudkan sebenarnya adalah kurs nominal. Selain nilai tukar nominal, kita juga mengenal nilai tukar rill atau kurs rill (real exchange rate).

 Nilai tukar rill adalah harga relative dari barang-barang kedua negara yang menyatakan tingkat di mana kita dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Itulah sebabnya nilai tukar rill disebut juga terms of trade. Misalkan, produk Sepatu yang dihasilkan Amerika Serikat dan Indonesia. Di AS, sepasang sepatu berharga $20,00 dan di Indonesia Rp.100.000,00 untuk sepatu yang sama. Guna membandingkan harga dari sepatu di kedua negara itu, kita mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika US$1,00 = Rp.10.000,00, maka harga sepatu AS adalah Rp.200.000,00. Dengan demikian harga sepatu AS dua kali dari harga sepatu Indonesia, atau harga sepatu Indonesia separuh dari harga sepatu AS; Pada harga yang berlaku, kita dapat menukar 2 sepatu Indonesia untuk 1 sepatu AS. Nilai tukar riil di antara kedua negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di kedua negara jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relatif murah, dan harga barang-barang domestik relatif mahal sebaliknya, jika nilai tukar riil rendah, berarti harga barang- barang luar negeri relatif mahal, dan harga barang-barang domestik relatif murah.

Pasar valuta asing pada dasarnya adalah jaringan kerja (net work) dari perbankan dan lembaga keuangan yang melalui mata uang dapat saling dipertukarkan, sebagai sebuah interaksi, pasar valuta asing mempunyai analogi dengan pasar-pasar lain seperti pasar barang dan jasa yang telah dibahas dalam teori ekonomi mikro. Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi di antaranya seperti, untuk Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power), dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan karena pada dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang belaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak. Penyediaan kredit yang dimana pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut masuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian di jual kepada pembeli, agar mengurangi Resiko Valas, importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat transaksi melalui system ini, di harapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah di perkirakan. Ada beberapa pelaku pasar valuta asing seperti Daelar (Market maker), berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut, selanjutnya Perusahaan atau Perorangan. Perusahaan atau individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya. Adapun Spekulan dan Arbitrator, orang ini yang akan mengekploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata-mata uangnya atau juga bisa disebut dengan istilah kegiatan intervensi, kemudian Bank Sentral, pada dasarnya bank sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga bisa disebut dengan kegiatan intervesi. Ada juga seorang pialang bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia, kemudian ada juga Pemerintah, yang bertujuan melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.

Timbulnya sebuah permintaan terhadap valuta asing timbul bila penduduk suatu negara membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi oleh negara lain, dengan perkataan lain, permintaan terhadap valuta asing meningkat bila impor meningkat. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan terhadap valuta asing terutama adalah harga mata uang asing tersebut (nilai tukarnya), tingkat pendapatan, tingkat bunga relatif, selera, ekspektasi, dan kebijakan pemerintah. Bila nilai tukarnya makin murah, permintaan terhadap valuta asing akan meningkat tetapi selama yang berubah hanyalah nilai tukar, yang terjadi adalah pergerakan di sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve). Kurva permintaan akan bergeser (shifting) bila yang berubah impor. Impor yang makin banyak akan menggeser kurva permintaan ke kanan sebaliknya, impor yang makin sedikit akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Jika adanya permintaan pasti akan adanya penawaran, begitulah yang dijelaskan dalam ilmu ekonomi. Penawaran terhadap valuta asing meningkat bila negara lain mengimpor barang dan jasa atau ekspor meningkat. 

Penawaran terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal (capital inflow) lebih besar daripada arus keluar modal (capital outflow), seperti halnya kurva permintaan, kurva penawaran akan bergeser bila faktor-faktor ceteris paribus berubah. Perubahan faktor-faktor cteris paribus tersebut akan menyebabkan perubahan, baik dalam neraca lancar maupun neraca modal, misalnya bila ekspor meningkat, kurva penawaran bergeser ke kanan. Bila arus masuk modal meningkat, kurva penawaran valuta asing juga bergeser ke kanan. Keseimbangan pasar valuta asing akan menghasilkan kurs keseimbangan. Selanjutnya akan ada penentuan nilai tukar berdasarkan Permintaan dan Penawaran, namun tidak semua negara menentukan nilai tukar mata uangnya melalui mekanisme pasar, melainkan melalui keputusan pemerintah (sistem kurs tetap). Keputusan pemerintah tentang kurs ini berlaku temporer (bukan untuk selamanya), artinya pemerintah akan membuat keputusan lagi jika dibutuhkan guna menyesuaikan kurs mata uangnya, yaitu dengan menaikkan nilai tukar mata uang dalam negeri (revaluasi) atau menurunkan (devaluasi). Keputusan pemerintah mengenai revaluasi atau devaluasi ini tetap mengacu kepada harga mata uang di pasaran, hanya saja fluktuasinya dibuat lebih lambat.

Maka, dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa sangatlah penting kita sebagai individu (perorangan) maupun berkelompok (perusahaan swasta, BUMN/BUMD, dll) berpengaruh dalam melakukan kerjasama dalam negeri maupun luar negeri. Berinteraksi dengan Dunia Internasional sangatlah penting, meskipun akan ada dampak positif (keuntungan) maupun dampak negatif (kerugian) yang akan muncul, yang dimana sebuah kerjasama tetap akan ada timbal baliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun