Neraca lancar (current account) adalah bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang di produksi selama periode satu tahun atau kurang (pembayaran-pembayaran jangka pendek). Neraca Lancar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Neraca Perdagangan (Balance of Trade) yaitu neraca yang mencatat transaksi impor dan ekspor barang-barang selama satu periode, Neraca Jasa (Balance of Services) adalah neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu, dan Neraca Nonbalas Jasa (Transfer Payment) merupakan neraca yang mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa.
Neraca lancar mencatat hal-hal berikut:
- Ekspor dan Impor barang tampak merupakan transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang di ekspor atau di impor, perbelanjaan para pelancong dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, Bunga keatas modal yang diinvestasikan dan deviden).
- Ekspor dan Impor jasa (barang tidak Nampak) merupakan transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang di ekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, Bunga keatas modal yang diinvestasikan dan deviden).
- Pembayaran pindahan netto ke luar negeri, ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu "membayar" dalam bentuk uang/jasa. Contoh dari pembayaran pindahan adalah bantuan suatu negara Arab ke Afghanistan atau bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirim uang untuk membiayai perjalanan anak-anak bersekolah di luar negeri.
D. Neraca Modal
Neraca modal menunjukkan perubahan dalam aset (harta kekayaan) penduduk domestik di luar negeri dan aset penduduk luar negeri di dalam negeri, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi investasi langsung, pembelian atau penjualan surat berharga (saham, obligasi dan surat berharga lainnya), perubahan dalam tagihan bukan bank dan tagihan bank negara itu terhadap kewajiban orang asing. Kenaikan aset penduduk di luar negeri dan pengeluaran di dalam negeri untuk aset penduduk luar negeri merupakan arus keluar modal (capital outflow) atau debit (-), hal itu menyebabkan pembayaran kepada pihak asing. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penurunan dalam aset penduduk di luar negeri dan kenaikan aset penduduk luar negeri di dalam negeri merupakan arus masukan modal atau kredit (+), hal itu menimbulkan penerimaan dari penduduk luar negeri.
Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan aset-aset finansial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan dan investasi langsung. Singkatnya, neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu (penerimaan dan pembayaran jangka panjang). Neraca modal dibedakan menjadi dua bagian yaitu Neraca Modal Pemerintah (Official Capital) merupakan neraca yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor Pemerintah dan Neraca Modal Swasta (Private Capital) adalah neraca yang mencatat arus keluar masuk modal sektor swasta (dunia usaha).
E. Neraca Penyeimbangan (Settlement Account)
Neraca penyeimbang adalah bagian dari BOP yang menjelaskan bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai atau bisa disebut juga sebagai catatan upaya pemerintah untuk membiayai surplus dan defisit pada BOP. Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol, maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan defisit neraca lancar dengan surplus dan defisit neraca modal adalah sama dengan nol. Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik menurun. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestic, sebaliknya neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar surplus domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.
Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang, begitu pula neraca modal selalu dalam keadaan seimbang. Hal yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.
Contoh:
- Neraca berjalalan + 40
- Neraca modal jangka panjang + 20
- Modal keuangan swasta -- 30
- Neraca Keseluruhan + 30
- Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral - 30
Contoh di atas menggambarkan bahwa dalam neraca berjalan terdapat surplus sebanyak Rp 40 triliun dan aliran modal jangka panjang memperoleh surplus sebanyak Rp 20 triliun. Aliran modal keuangan swasta terdapat defisit sebanyak Rp 30 triliun dan menyebabkan neraca keseluruhan hanya memperoleh surplus sebanyak Rp 30 triliun. Surplus dalam neraca keseluruhan berarti negara itu menerima Rp 30 triliun dari negara-negara lain. Hal ini menyebabkan cadangan valuta asing bank sentral bertambah dengan jumlah yang sama. Akibat dari pertambahan cadangan ini maka neraca pembayaran telah menjadi seimbang, yaitu aliran uang dan modal yang masuk dan keluar adalah telah sama banyaknya. (Catatan: dalam neraca pembayaran tanda negatif (-) dalam perubahan cadangan valuta asing menggambarkan pertambahan cadangan, dan tanda positif (+) berarti pengurangan cadangan valuta asing bank sentral).
F. Neraca Keseluruhan