Mohon tunggu...
TIARA MORA DISKA PURBA
TIARA MORA DISKA PURBA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi / memenangkan karya tulis ilmiah tingkat provinsi / Universitas Brawijaya

saya memiliki hobi berenang dan hal yang saya sukai yaitu melihat matahari terbenam dan matahari terbit karena menurut saya ketika saya melihat hal itu saya mendapatkan inspirasi untuk menulis dan menemukan ide - ide yang lebih menarik. Saya suka menganalisis suatu hal yang berkaitan dengan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kita Tidak Bisa Lepas dari Smartphone? Memahami Strategi Mengatasi Fenomena Nomophobia

2 Oktober 2024   23:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:31 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tuntutan sosial dari media sosial menuntun individu untuk selalu siap dihubungi. Pesan yang tidak segera dibalas atau notifikasi yang terlewatkan akan menimbulkan kecemasan sosial dari individu, hal ini menyebabkan fokus individu menjadi terbagi.

  • Neurologis

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone secara terus - menerus dapat mempengaruhi pelepasan dopamin, yang berkaitan dengan rasa senang dan penghargaan (Montag, 2018). Hal ini menjelaskan bahwa mengapa individu merasa senang ketika mendapat notifikasi smartphone dan memperkuat perilaku yang tak bisa terkendalikan dalam penggunaan smartphone.

Jika nomophobia memiliki penyebab pasti memiliki dampak juga yang ditimbulkan oleh hal tersebut.

  •  Kesehatan Mental

Nomophobia dikaitkan dengan gangguan kecemasan, stres, dan depresi. Kondisi ini mengganggu keseimbangan emosional dan dapat memperburuk masalah psikologis yang sudah ada (Elhai, 2017)

  • Produktivitas

Ketergantungan pada smartphone mengganggu produktivitas, terutama dalam lingkungan kerja atau belajar. Gangguan atau distraksi dari notifikasi dan media sosial sering kali menyebabkan penurunan konsentrasi dan fokus saat belajar ataupun bekerja

  •  Hubungan Sosial

Meskipun smartphone  mempermudah komunikasi dan mendapatkan informasi, ketergantungan yang berlebihan dapat merusak interaksi sosial tatap muka. Individu lebih memilih berinteraksi melalui media sosial yang menyebabkan timbulnya perilaku individualisme. Penelitian mengungkapkan bahwa kehadiran smartphone dalam percakapan tatap muka dapat mengurangi kualitas hubungan antar individu (Misra, 2016).

Dalam menanggulangi dan meminimalisir dampak tersebut, kita memerlukan strategi yang tepat sebagai berikut.

  • Pengendalian Waktu

Mengurangi nomophobia dapat dikurangi dengan membatasi waktu penggunaan smartphone. Aplikasi manajemen waktu seperti  "google calendar" dan mode "jangan ganggu" dapat digunakan untuk mengurangi gangguan.

  • Detoksifikasi Digital

Mengambil jeda secara berkala dari penggunaan smartphone, terutama selama waktu - waktu tertentu seperti saat makan atau menjelang tidur, bisa membantu mengurangi kecanduan atau penggunaan berlebih.

  • Meningkatkan Interaksi Sosial Tatap Muka

Mendorong interaksi langsung tanpa kehadiran smartphone  dapat memperkuat hubungan sosial dan  mengurangi ketergantungan pada komunikasi digital.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun